PERGESERAN PEMAKAIAN ALAT MUSIK TRADISIONAL PADA PELAKSANAAN UPACARA ADAT ISTIADAT MASYARAKAT KARO DEWASA INI (SUATU PENDEKATAN SEJARAH SENI)

Penelitian ini benujuan untuk mengetahui pergescran pcmakaian alat musik tradisional pada pclaksanaan adat istiadat Masyarakat suku Karo di desa Lau Tepu Kecamatan Salapian Kabupaten Langkat.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode ekpos facto, sedangkan alat yang digunakan untuk memperoleh data di lapangan adalah observasi dan wawancara. Observasi dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara langsung tentang penggunaan alat musik dalam upacara adat istiadat suku Karo, sedangkan wawancara digunakan untuk memperolch data tentang perkembangan alat musik tardisional dan keyboard dalam upacara adat istiadat Karo.
Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat dikemukakan bahwa Sejak tahun 1994 masyarakat suku Karo di desa Lau Tepu Kecamatan Salapian Kabupaten Langkat sudah mulai meninggalkan alat musik: tradisional pada upacara adat istiadatnya. Pergeseran kebudayaan tersebut berlangsung dalam
waktu yang relatif singkat, yakni dalam kurun waktu kurang lebih 5 tahun.
Faktor utama yang mempengaruhi terjadinya pergeseran penggunaan alat musik tersebut adalah faktor pendapatan. Tingginya pendapatan masyarakat mendorong mereka untuk menggunakan alat musik keyboard yang mereka rasakan lebih praktis dan terkesan mewah. Hal ini disebabkan pendapatan
masyarakat di desa tersebut sudan semakin meningkat di era modern sekarang ini yang di satu sisi melahirkan sikap gengsi untuk menggelar alat musik tradisional.
Sebelum beralih kepada alat musik keyboard, alat-alat musik tradisional yang biasa mereka gunakan pada upacara adat istiadat adalah sarune, singindungi,
singanaki, gong dan penganak. Suara keseluruhan alat musik tersebut sudah terangkum dalam alat musik keyboard, sehingga karena kepraktisannya masyarakat sekarang mcnggantikannya dengan alat musik keyboard.