FUNGSI PENDIDIKAN DALAM TORTOR MARTONUN PADA MASYARAKAT SIMALUNGUN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana fungsi pendidikan yang terkandung dalam Tortor Martonun pada masyarakat Simalungun.Waktu yang digunakan dalam penelitian ini dalam membas Fungsi Pendidikan Dalam TortorMartonun di Kbupten Simlungun selama 3 bulan yaitu dari bulan Juni 2015 sampai dengan Agustus 2015. Tempat penelitian adalah Kecamatan Pematangraya, Sumatra Utara. Analisis data pada penelitian ini menggunakan dekskriptif kuantitatif, Untuk melengkapi data-data dalam penelitian ini, penulis melakukan observasi lapangan, wawancara dan dokumentasi.Sesuai dengan pengertian fungsi pendidikan dalam tortormartonun adalah pekerjaan untuk membina kepribadian masyarakat sesuai nilai-nilainya melalui tari tentang bertenun. Maka dalam Tortor Martonun dapa tmenanamkan, (1) Disiplin: Peranan Tortor Martonun mengajarkan masyarakat Simalungun untuk menjalankan kehidupan sesuai dengan urutan, serta nilai-nilai yang ada dalam kehidupan masyarakat simalungun, sehingga masyarakat Simalungun dapat mematuhi aturan kehidupan yang telah disepakati, dengan menaati semua proses dan aturannya, melalui berapresiasi lewat gerak tari bertenun. Serta dalam kegiatan sehari-hari apabila dilakukan dengan penuh rasa kedisiplinan pasti akan membuahkan hasil yang diinginkan. (2) Kepercayaan diri: Berdasarkan proses martonun yang dituangkan melalui tortor martonun akan dipaparkan nilai pendidikan dalam hal kepercayaan diri, bahwa dalam hal ini masyarakat Simalungun dapat mempelajari sikap kepercayaan diri tidak hanya dari ptoses Martonun namun dari penari tortor martonun yang menyajikan tarian tersebut dihadapan masyarakat Simalungun itu sendiri, karena untuk menyajikan tortor martonun didepan halayak ramai penari dari tortor martonun harus memiliki sikap kepercayaan diri, agar melakukan ragam gerak tari sesuai dengan urutan dalam Martonun. Percaya diri baik untuk membantu diri sendiri dalam menghadapi setiap kondisi dan situasi, selama tidak melanggar aturan dan norma-norma kehidupan yang ada. (3) Keteguhanjiwaseseorang: keteguhan jiwa merupakan kekuatan atau ketetapan (hati, iman, niat, dansebagainya) kekukuhan. Keteguhan hatidan ketabahan jiwa yang beginilah yang menunjukkan sifat penenun kaum perempuan pada masyarakat simalungun.