PERBEDAAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA YANG BELAJAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DENGAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL PADA POKOK BAHASAN STATISTIKA DI KELAS XI SMA NEGERI 1 PAGARAN T.A 2014/2015

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran problem based learning lebih tinggi daripada kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang diajarkan dengan pembelajaran konvensional pada pokok bahasan statistika bagi siswa kelas XI SMAN 1 Pagaran Tahun ajaran 2014/2015. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMAN 1 Pagaran terdiri dari 7 kelas. Dari 7 kelas dipilih 2 kelas secara acak yaitu kelas XI IPA-1 sebagai kelas ekperimen dengan pembelajaran problem based learning dan kelas XI IPA-2 sebagai kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan instrumen berupa tes essay yang telah valid dan reliabilitas yaitu 0,58 dengan jumlah soal sebanyak 5 item. Nilai rata-rata hasil pretes pada kelas eksperimen adalah 2,52 dan nilai rata-rata pretes pada kelas kontrol adalah 2,92. Dari hasil analisis data pretes dengan menggunakan program SPSS 11.5 dari hasil uji Kolmogorov-Smirnov, diperoleh nilai signifikansi untuk kelas eksperimen sebesar 0.118 > 0.05 dan untuk kelas kontrol 0.200 > 0.05 sehingga dapat disimpulkan data pretes kedua kelas berdistribusi normal. Dari uji homogenitas data pretes tidak terdapat perbedaan kedua varians atau dengan kata lain kedua sampel homogen, dimana Fhitung = 1,043 < Ftabel = 1,69. Nilai rata-rata hasil postes pada kelas eksperimen adalah 3,64 dan nilai rata-rata pretes pada kelas kontrol adalah 2,52. Dari hasil analisis data pretes dengan menggunakan program SPSS 11.5 dari hasil uji Kolmogorov-Smirnov, diperoleh nilai signifikansi untuk kelas eksperimen sebesar 0.064 > 0.05 dan untuk kelas kontrol 0.130 > 0.05 sehingga dapat disimpulkan data pretes kedua kelas berdistribusi normal. Dari uji homogenitas data pretes terdapat perbedaan kedua varians atau dengan kata lain kedua sampel tidak homogen, dimana Fhitung = 3,90 > Ftabel = 1,69. Setelah dilakukan uji hipotesis dengan menggunakan program SPSS 11.5, diperoleh nilai signifikansi = 0,000 Hal ini berarti nilai signifikansi < 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran problem based learning lebih tinggi daripada kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang diajarkan dengan pembelajaran konvensional pada pokok bahasan statistika di kelas XI SMA Negeri 1 Pagaran Tahun Ajaran 2014/2015.