PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN TANGGUNG JAWAB DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI MATRIKS DI KELAS XII IPA SMA RK SERDANG MURNI LUBUKPAKAM TAHUN AJARAN 2013/2014

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan tanggung jawab dan hasil belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada materi matriks di kelas XII IPA SMA RK Serdang Murni Lubukpakam Tahun Ajaran 2013/2014. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek dalam penelitian ini adalah 40 siswa kelas XII IPA SMA RK Serdang Murni dan objek penelitian ini adalah model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Instrumen yang digunakan untuk memperoleh data adalah lembar observasi dan tes hasil belajar. Lembar observasi terdiri dari lembar observasi guru dan lembar observasi siswa. Lembar observasi guru digunakan untuk melihat proses pembelajaran ketika model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw diterapkan, sedangkan lembar observasi siswa untuk melihat bagaimana peningkatan tanggung jawab siswa. Tes digunakan untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa dalam menyelesaikan soal yang berkaitan dengan matriks.Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri atas 2 siklus, masing-masing terdiri dari 2 kali pertemuan. Sebelum memberikan tindakan, terlebih dahulu diberikan tes awal dan setiap akhir siklus diberikan tes hasil belajar. Observasi dilakukan untuk setiap pertemuan, namun karena observasi siswa cenderung sama maka dilakukan setiap siklus. Tes awal bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kesiapan siswa untuk memulai materi matriks. Sesuai hasil tes awal bahwa sebagian besar siswa sudah mengetahui tentang defenisi dan ordo matriks untuk itu peneliti lebih mudah untuk memulai pertemuan sesuai RPP yang dirancang. Berdasarkan hasil analisis data pada siklus I setelah dilakukan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw menunjukkan banyaknya siswa yang mencapai ketuntasan belajar adalah 13 dari 40 siswa atau 32,5% dengan rata-rata kelas 56,95 dan rata-rata tanggung jawab siswa adalah 53,17. Dengan beberapa perbaikan, hasil analisis data akhir siklus II dengan pembelajaran yang sama mencapai ketuntasan belajar yaitu 35 siswa dengan ketuntasan klasikal 87,5% dengan rata-rata kelas 72,4 dan rata-rata tanggung jawab siswa adalah 82. Ini berarti terjadi peningkatan tanggung jawab dan hasil belajar siswa dari siklus I hingga siklus II. Berdasarkan kriteria ketuntasan belajar klasikal maka pembelajaran ini telah mencapai target ketuntasan belajar. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa melalui model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, tanggung jawab dan hasil belajar siswa meningkat.