FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PETANI KOPI BERALIH KE TANAMAN JERUK DI DESA TANJUNG BERINGIN KABUPATEN DAIRI

Permasalahan dalam penelitian ini adalah faktor-aktor petani penyebab petani kopi beralih ke tanaman jeruk di Desa Tanjung Beringin Kabupaten Dairi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Faktor-faktor Penyebab Petani Kopi Beralih ke Tanaman Jeruk di Desa Tanjung Beringin Kabupaten Dairi.Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah pergantian tanaman sesuai dengan pendapat ahli tentang beberapa alasan mengapa petani sering mengganti tanaman yaitu: (a) untuk menambah pendapatan keluarga; (b) karena mempunyai pengalaman dan minat serta keahlian tertentu; (c) untuk mengembangkan diri; (d) untuk memperoleh status social, dan (e) untuk menghindari rasa bosan. (Sitorus,2007). Moscher (1987) dalam bukunya Membangun dan Menggerakkan Pertanian berpendapat bahwa petani yang mengganti tanaman kadangkala mempertimbangkan harga jual, produksi dan pendapatan, pendidikan, modal dan alat-alat pertanian.Jenis Penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 35 KK. Sedangkan pengumpulan data penelitian dilakukan dengan menggunakan angket, kemudian dianalisis dengan rumus persentase dengan menggunakan rumus P=&#119865;&#119873;&#119909;100%Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1)Faktor produksi yang menyebabkan petani kopi beralih ke tanaman jeruk. Hasil produksi kopi <100 Kg (65%), sedangkan jeruk >500 Kg (51,4%), 2)Luas lahan petani di desa Tanjung Beringin yang ditanami jeruk adalah 0,5-1 ha (82,8%), 3)Faktor harga atau pendapatan menjadi penyebab petani kopi beralih ke tanaman jeruk. Pendapatan yang diperoleh dari tanaman kopi sebesar <Rp.2.000.000 (77%). Sedangkan pendapatan dari tanaman jeruk diatas Rp.3.000.000 (48%), 4)Faktor pengetahuan menjadi penyebab petani kopi beralih ke tanaman jeruk. Dilihat dari pendidikan formal petani tamat SMA sebanyak (54%), 5)Pengalaman bertani menjadi penyebab petani kopi beralih ke tanaman jeruk. Pengalaman petani melakukan peralihan tanaman mulai tahun 2006 (51%). Petani mengatakan sudah lama menanam tanaman kopi tapi tidak meningkatkan perekonomian keluarga melakukan pergantian tanaman kopi menjadi jeruk.