PENGARUH KEGIATAN MERONCE TERHADAP PERKEMBANGAN KREATIVITAS ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK PELANGI MEDAN T.A 2013/2014

Kreativitas anak perlu dikembangkan sejak dini. Karena dengan berkreativitas seseorang dapat mewujudkan atau mengaktualisasikan dirinya yang merupakan kebutuhan dalam hidupnya. Masalah yang kerap dijumpai dilapangan masih kurang berkembangnya kreativitas anak seperti anak belum memiliki keberanian untuk berekspresi, anak masih ragu-ragu dalam mengambil keputusan, takut, tidak percaya diri dan hanya berfokus pada contoh yang diberikan guru dalam penyelesaian tugasnya. Salah satu cara untuk mengembangkan kreativitas anak adalah melalui kegiatan meronce. Kegiatan meronce/ merangkai dilakukan dengan cara menyusun suatu bahan antara lain berupa manik-manik, bunga, janur, kertas berwarna, monte, potongan sedotan, potongan kertas klender. Selain mengembangkan kreativitas anak, kegiatan meronce/merangkai dapat mengembangkan kompetensi rasa seni, kelatenan, dan kecekatan anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan kreativitas anak usia 5-6 tahun di TK Pelangi Medan. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kegiatan meronce terhadap perkembangan kreativitas anak usia 5-6 tahun di TK Pelangi Medan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan dua kelas sampel yaitu kelas eksperimen yang diberi pengajaran dengan kegiatan meronce dengan bahan manik-manik dan satu kelas dengan kegiatan meronce dengan bahan sedotan minuman yaitu kelas kontrol. Penentuan sampel dilakukan secara acak (random) dengan jumlah sampel tiap kelas sebanyak 15 anak. Variabel bebas adalah kegiatan meronce sedangkan variabel terikat adalah perkembangan kreativitas. Intrumen pengumpulan data yaitu pedomen observasi. Analisis data mengunakan uji-t. Dan observasi dilakukan pengobservasi dengan pedoman observasi yang telah disediakan. Dengan taraf nyata α = 0,05Berdasarkan hasil analisis data diatas diperoleh rata-rata nilai pada kelas eksperimen 41,53 dengan nilai tertinggi 44 dan nilai terendah 39, sehingga perkembangan kreativitas anak pada kelas eksperimen tergolong dalam kategori. Sedangkan nilai rata-rata pada kelas kontrol 30,53 dengan nilai tertinggi 32 dan nilai terendah 28, sehingga perkembangan kreativitas anak pada kelas kontrol tergolong dalam kategori cukup. Berdasarkan hasil tersebut hipotesis menyatakan bahwa pembelajaran melalui kegiata meronce berpengaruh secara signifikan terhadap perkembangan kreativitas anak yaitu dari hasil uji hipotesis diperoleh thitung > ttabel yaitu 23,012 > 2,048 pada taraf α = 0.05. Dengan demikian kegiatan meronce berperngaruh secara signifikan terhadap perkembanagan kreativitas anak usia 5-6 tahundi TK Pelangi Medan.