BIOAKTIVITAS TUMBUHAN OBAT SARANG BANUA (Clerodenrum Fragrans Vent Willd)

Meningkatnya berbagai penyakit di masyarakat terutama pada masa pandemik menyebabkan meningkatnya kebutuhan obat herbal yang memicu para peneliti melakukan penelitian tumbuhan obat. Sebagian besar jenis obat herbal berasal dari hasil penelitian senyawa dari tumbuhan yang berasal dari pemakaian masyarakat secara tradisional sebagai tanaman obat. Sumberdaya alam hayati berkhasiat obat herbal banyak ditemukan di daerah Sumatera Utara. Tanaman sarang banua (nama lokal) merupakan salah satu tumbuhan yang banyak ditemukan di daerah Simalungun dan telah digunakan masyarakat sebagai obat. Berdasarkan hasil determinasi tumbuhan oleh Herbarium Bogoriense Pusat Penelitian Biologi LIPI-Bogor (Juni 2017), sarang banua adalah Clerodendrum fragans Vent Willd, termasuk famili Verbanaceae.
Penelitian potensi tumbuhan obat sesuai dengan Renstra penelitian Universitas Negeri Medan, bidang unggulan penelitian bidang Ilmu Dasar dan Terapan dengan topik penelitian bidang Biologi (biokimia) dengan topik penelitian pemanfaatan dan pengolahan botani dan hayati untuk bahan baku obat untuk obat-obatan herbal berbasis vegetasi, pemanfaatan metabolit untuk obat dan vaksin.
Hasil penelitian ekstraksi dan pengujian toksisitas dan bioaktivitas antibakteri, antioksidan dan imunostimulan sarang banua telah dilakukan oleh Tim peneliti melalui penelitian PDUPT (Penelitian Dasar Unggulan Perguruan Tinggi) DRPM (Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat) Kemenristek Dikti dan Kemendikbud, disajikan pada Buku Teks ini secara berkala/edisi. Potensi tanaman lokal sarang banua ini selanjutnya diharapkan dapat dikembangkan menjadi bahan baku obat herbal .