BENIH MERDEKA Koran Pertama Gunakan Kata Merdeka di Indonesia (Dokumen Koran Benih Merdeka Medan 1918 dan 1920)

Azhari, Phil Ichwan (ed.). (2023) BENIH MERDEKA Koran Pertama Gunakan Kata Merdeka di Indonesia (Dokumen Koran Benih Merdeka Medan 1918 dan 1920). Halaman Moeka Publishing, Bogor. ISBN 978-602-269-572-1

[thumbnail of Book.pdf]
Preview
Text
Book.pdf - Published Version

Download (1MB) | Preview

Abstract

Surat kabar ini diterbitkan oleh Tengku Radja Sabaroedin
pada 17 November 1916 dan dicetak di percetakannya sendiri yang
diberi nama NV Drukkerij ‘Setia Bangsa’ di Medan. Pemimpin
Redaksinya adalah Mohammad Yoenoes dan sebagai salah satu
pengurusnya tertera nama O.K Ozir. Tapi nama-nama pengurus koran
ini berganti ganti sepanjang tahun 1916 sampai 1923. Nama Parada
Harahap, raja Delik Pers itu juga pernah masuk dalam jajaran pers
koran Benih Merdeka ini.
Setelah tahun 1920, kata ‘Benih’ pada nama koran ini dibuang
dan tersisa menjadi ‘Merdeka’ saja, tapi tahun 1923 kembali
menggunakan nama “Benih Merdeka”. Koran ini merupakan satu�satunya surat kabar di masa Hindia Belanda yang menanamkan benih
untuk mencapai Indonesia merdeka yang terang-terangan meletakkan
spirit perjuangan itu lewat nama koran.
Kata ‘Merdeka’ itu dijadikan nama koran semata-mata untuk
menumbuhkan benih-benih kemerdekaan saat Belanda berkuasa. Tak
hanya memakai nama ‘Merdeka’, bahkan slogannya ‘Organ Untuk
Mencapai Kemerdekaan’, dianggap sungguh subversif. Kesan
propagandanya kuat sekali dan ini hanya bisa dilakukan oleh mereka
yang punya keberanian masa itu. Ini merupakan satu-satunya surat
kabar pada masa itu yang terang-terangan menanamkan dan
menantang perlunya kemerdekaan, bahkan 12 tahun sebelum Kongres
Pemuda yang sama sekali tidak berani mendeklarasikan kemerdekaan
itu.
Benih Merdeka dijalankan oleh beberapa pengurus Syarikat
Islam cabang Sumatera Timur, seperti Moehammad Joenoes, O.K Oezir, Tengku Radja Sabaroeddin, Moehammad Samin, Moehammad
Noer dan lain-lain.
Tjokroaminoto pernah mengirimkan tulisannya pada surat
kabar ini pada tanggal 16 Maret 1920 yang berjudul ‘Kami
Menanggung Jawab, Kami Mendakwa’. Pada akhir tulisannya, yang
dimuat dalam buku ini juga, dia memberikan mengharapkan surat�surat kabar dapat menjadi organ pergerakan rakyat. Semangat
mewujudkan kesadaran berbangsa saat itu telah tumbuh di Sumatera
Timur.
Tengku Radja Sabaruddin dan O.K Ozir kedua tokoh ini
belum banyak dibahas dalam sejarah pers kecuali penyebutan oleh
Mohammad Said (1976). Tengku Radja Sabaruddin disebut Said
sebagai pimpinan tertinggi Syarikat Islam di Sumatera Timur.
Penelusuran saya tentang O.K Ozir didapat informasi bahwa Prof
Subhilhar Iil, guru besar USU, masih ada hubungan kerabat dengan
O.K Ozir ini. Lewat Prof Subhilhar Iil, saya sempat mewawancarai
cucu O.K Ozir ini di Perbaungan.
Kedua tokoh keturunan bangsawan Melayu yang mengusung
spirit kemerdekaan ini , menjadi penanda bahwa bangsawan Melayu
juga ada yang menolak keberadaan dan penjajahan Belanda di
Indonesia. Kedua bangsawan Melayu ini termasuk berkontribusi
dalam meniupkan spirit kemerdekaan lewat pers pada awal abad ke
19.
Pada saat pemerintah kolonial Belanda masih mencengkram
kuat Indonesia, saat seluruh Jawa tak berani terang-terangan nyatakan
kemerdekaan di media, apalagi menjadikannya sebagai nama koran ,
koran Medan "Benih Merdeka" sejak tahun 1916 berani membuat
kejutan. Keberanian “Benih Merdeka” ini menjadi inspirasi koran�koran lain di Jawa dan di tempat lain untuk berani membuat koran
menggunakan kata “merdeka”. Sejarawan Mohammad Said dalam
bukunya Sejarah Pers di Sumatera Utara (1976) mengatakan bahwa
penggunaan nama “merdeka” sebagai nama koran saat itu
“....dapatlah kiranya dicatat sebagai suatu peristiwa sejarah bahwa
kota Medan adalah pelopor pertama di Indonesia yang menyertakan kata “Mardeka” (atau “Merdeka”) untuk nama surat kabar.”(Said,1976:83).

Item Type: Book
Keywords: koran; kata merdeka; Indonesia
Subjects: A General Works > AN Newspapers
D History General and Old World > D History (General)
D History General and Old World > D History (General) > D880 Developing Countries
L Education > LA History of education
L Education > LA History of education > LA31 By period
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial
Depositing User: Mrs Catur Dedek Khadijah
Date Deposited: 01 May 2023 03:07
Last Modified: 01 May 2023 03:07
URI: https://digilib.unimed.ac.id/id/eprint/51937

Actions (login required)

View Item
View Item