Tuan M.H. Manullang Pahlawan Indonesia Dari tanah Batak (1887-1979)

Azhari, Phil Ichwan and Sinaga, Rosmaida (2022) Tuan M.H. Manullang Pahlawan Indonesia Dari tanah Batak (1887-1979). Literasi Nusantara Abadi, Malang. ISBN 978-623-329-854-4

[thumbnail of Book.pdf]
Preview
Text
Book.pdf - Published Version

Download (29MB) | Preview

Abstract

Tuan M.H. Manullang adalah salah putra terbaik bangsa Batak yang
sangat dicintai, dihormati, dikagumi, bahkan sangat dirindukan spirit
perjuangannya di masa kini. Beliau adalah patriot sejati yang tanpa kenal
lelah membaktikan seluruh hidupnya demi perjuangan bangsa dalam
tujuh periodesasi sejarah Indonesia, mulai dari masa prakolonial, masa
kolonial Belanda, masa pendudukan Jepang, masa Revolusi Fisik, masa
Pengakuan Kedaulatan RI, masa Orde Lama, hingga Orde Baru. Tuan
M.H. Manullang menjadi saksi hidup bagaimana proses revolusi politik
dan sosial Tanah Batak di masa lalu, menciptakan Tanah Batak masa kini.
Terlahir sebagai putera "Perwira Intel" Si Singamangaraja XII saat
Perang Batak masih berkobar, karakter perjuang telah tumbuh dan tertempa
pada diri Tuan M.H Manullang di usianya yang masih sangat muda. Hal ini
ia tunjukkan dengan keberaniaannya memimpin teman-temannya, murid
SAR Narumonda untuk mengajukan prates kepada pihak sekolah di saat
usianya li'asih 15 tahun. Meskipun masih di level remaja, aksi prates yang
ia lakukan bertujuan agar rencana penutupan SAR Narumonda dibatalkan
dan lulusan SAR Narumonda tetap dipekerjakan sebagai pegawai
pemerintah kolonial sesuai dengan tujuan pendirian sekolah ini untuk
menghasilkan lulusan yang akan diangkat sebagai pamong praja atau
pamong desa di Tanah Batak. Perjuangan bagi kepentingan bangsa Batak
ini ternyata dianggap pihak sekolah sebagai ''Aksi pemberontakan" yang
berujung pada pemberhentian Tuan M.H. Manullang beserta dua orang
temannya, Gaius Sihite dan Immanuel Siregar dari SAR Narumonda pada
tahun 1905.
Pemberhentian dari SAR Narumonda semakin mengobarkan
semangat perjuangan Tuan M.H. Manullang dalam lingkup yang lebih
luas. Ia bersama dengan Immanuel Siregar dan Gaius Sihite melanjutkan
perjuangan bagi bangsa Batak dengan menerbitkan surat kabar Binsar Sinondang Batak di Padangpada tanggal2 Desember 1905. Binsar Sinondang
Batak adalah surat kabar berbahasa Batak pertama yang diterbitkan oleh
orang Batak. Pada masa ini, Tuan M.H. Manullang berumur 18 tahun dan
menjadi pimpinan penerbitan surat kabar termuda di Hindia-Belanda
mas a itu. Binsar Sinondang Batak adalah spirit perlawanan dan kebangkitan
nasional melawan penjajah (berani melawan bangsa Eropa). Kemunculan
surat kabar ini sebagai alat perlawanan bahkan mendahului kelahiran
organisasi Budi Utomo yang dijadikan sebagai tonggak kebangkitan
nasional Indonesia di tahun 1908. Akibat ancaman penangkapan dari
Pemerintah Kolonial Belanda Binsar Sinon dang Batak tcrpaksa dihentikan
penerbitannya pada tahun 1906.

Item Type: Book
Keywords: masa kecil di tanah Btak; tanah Btaak sebelum kolonial Belanda; membuka cakrawala di tanah perantauan; gelanggang politik; pelopor pergerakan pers di Tnaah Batak
Subjects: L Education > LA History of education
L Education > LA History of education > LA2301 Biography
L Education > LC Special aspects of education
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial
Depositing User: Mrs Catur Dedek Khadijah
Date Deposited: 26 Apr 2023 04:42
Last Modified: 28 Apr 2023 03:35
URI: https://digilib.unimed.ac.id/id/eprint/51861

Actions (login required)

View Item
View Item