ANALISA SISTEM DRAINASE SEBAGAI KONSEP PENGENDALIAN BANJIR DI JALAN RELA SIDOREJO, KECAMATAN MEDAN TEMBUNG KOTA MEDAN

Jalan Rela Sidorejo adalah ruas jalan di kawasan padat penduduk di kota Medan yang sering terkena dampak genangan air hingga pada ruas j alan rela terdapat beberapa faktor penyebab banjir. Salah satu faktor yang dapat menyebabkan terjadinya banjir pada ruas jalan tersebut adalah dimensi saluran yang terlalu kecil, Hal ini mungkin terjadi kama adanya kesalahan pada perencanaan awal atau karena adanya sedimentasi dan residu yang banyak dan menumpuk sehingga mengurangi kapasitas drainase yang ada. Penelitian ini dilakukan di Jalan Rela Kecamatan Medan Tembung, ini merupakan jalan kolektor dengan satu jalur, dua lajur dan dua arah. Panjang jalan 200 meter, lebar Jalan 6 meter, bahu kiri dan kanan masing-masing l meter sesuai dengan persyaratan teknis jalan untuk ruas jalan dalam sistem jaringan jalan primer peraturan menteri pekerjaan umum tahun
2011. Waktu Penelitian dilakukan pada tanggal 10 Juni 2022 sampai dengan tanggal 29 Agustus 2022. Penelitian dilakukan di Jalan Rela, Sidorejo, Kecamatan Medan Tembung, Kota medan. Dalam penelitian kuantitatif teknik analisis data menggunakan statistik inferesial. Statistik inferensial adalah teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi. Menurut Kumiawan dan Puspitaningtyas (2016) tahap analisis data penelitian kuantitatif adalah sebagai berikut: Melakukan pengelompokan data berdasarkan jenis data. Data curah hujan merupakan data yang berisi intensitas dan besar curah hujan pada suatu daerah. Data curah hujan dijadikan acuan untuk mengetahui seberapa sering dan seberapa besar curah hujan pada daerah tersebut. Gambar Kerja (Shop drawing) merupakan gambar kerja yang dibuat untuk dijadikan sebagai acuan perhitungan daya tamping saluran drainase. Selain itu, Gambar kerja (shop drawing) juga digunakan sebagai acuan untuk mengetahui gambar rencana awal bangunan untuk dibandingkan dengan gambar rekaman akhir (as built drawing). Melakukan tabulasi dan penyajian data. Data dari laporan logistik yang begitu beragam disajikan dalam bentuk data curah hujan dan curah hujan maksimum. Penyajian data dilakukan agar memudahkan dalam menganalisa data curah hujan. Melakukan perhitungan Analisa Hidrologi, Analisis hidrologi sangat penting untuk merancang struktur badan air di daerah irigasi, baik untuk irigasi maupun perencanaan saluran drainase. Salah satu aspek yang berkontribusi terhadap keadaan itu adalah data hidrologi. Dengan menggunakan data hidrologi, kita dapat merencanakan struktur badan air untuk menetapkan intensitas debit yang diproyeksikan Data maksimum tahunan akan berdampak dengan analisa selanjutnya. Temuan analisa frekuensi ditentukan oleh kualitas dan luasnya data. Semakin besar kesenjangan, semakin pendek data yang dapat diakses.Perhitungan Debit Banjir Perhitungan Debit banjir dilakukan agar mengetahui besaran jumlah air yang akan menggenangi daerah tersebut. Perhitungan debit banjir juga iv digunakan sebagai acuan untuk mendesain rencana saluran drainase. Perhitungan kapasitas saluran drainase dilakukan untuk mengetahui daya tamping saluran drainase existing yang ada. Perhitungan perencanaan ulang saluran drainase merupakan perhitungan Kembali kapasitas drainase agar dapat menampung debit banjir yang terjadi pada daerah tersebut. Analisa perhitungan debit (Q) pada saluran drainase di Jalan Rela didapatkan nilai Q adalah 0,4131 m3/det sedangkan debit banjir rencana Qp sebesar 1,916 m3/det. Perencanaan sistem drainase Jalan Rela dibuat dengan bentuk persegi dengan dimensi, lebar atas dan bawah 1,5 m, tinggi saluran 1,5 m, luas penampang 2,25 m3 dan Panjang 500 m dengan debit Q rencana 2,24 m3/det. Pada saluran drainase dilakukan pembersihan sedimen dan lumpur yang mengendap agar drainase berfungsi sebagaimana mestinya dan tidak mengurangi daya tampung. Menghimbau masyarakat untuk menjaga dan normalisasi drainase yang sudah dibangun pemerintah untuk menjaga masalah drainase.