HUBUNGAN ASUPAN ENERGI DAN PROTEIN DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA DI PUSKESMAS BONANDOLOK KECAMATAN SIJAMAPOLANG KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui: 1) Karakteristik responden balita (usia responden, usia ibu, pekerjaan (ayah dan ibu), pendidikan (ayah dan ibu) ,pendapatan ayah dan ibu dan besar keluarga); 2) Balita Stunting; 3) Kecukupan asupan karbohidrat pada balita; 4) Kecukupan asupan protein pada balita; 5) Hubungan asupan karbohidrat dengan kejadian stunting balita; 6) Hubungan asupan protein dengan kejadian stunting balita; 7) Hubungan asupan karbohidrat dan protein dengan kejadian stunting balita. Teknik pengambilan sampel dilakuakn dengan cara total sampling. Desain penelitian cross sectional. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner food recall 3 x 24 jam dan data stunting dikumpulkan melalui pengukuran tinggi badan. Teknik analisis data menggunakan uji univaria, uji bivariat Rank Spearman, dan uji multivariat regresi linier berganda.
Berdasarkan hasil uji korelasi Rank Spearman, terdapat hubungan positif dan signifikan antara asupan karbohidrat dengan kejadian stunting yang ditunjukkan oleh koefisien korelasi sebesar 0.72 (p value = 0.00). Dari nilai korelasi tersebut diperoleh nilai positif yang berarti searah, sehingga semakin tinggi asupan karbohidrat maka akan semakin baik status gizi (tidak stunting). Berdasarkan hasil uji korelasi Rank Spearman, terdapat hubungan positif dan signifikan antara asupan protein dengan kejadian stunting yang ditunjukkan oleh koefisien korelasi sebesar 0.79 (p value = 0.00). Dari nilai korelasi tersebut diperoleh nilai positif yang berarti searah, sehingga semakin tinggi asupan protein maka akan semakin baik status gizi (tidak stunting). Berdasarkan hasil uji regresi linier berganda, diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar R Square = 0.79 yang artinya besar variabel asupan karbohidrat dan asupan protein mempengaruhi kejadian stunting sebesar 79%.