HUBUNGAN POLA ASUH IBU BALITA PENERIMA BANTUAN LANGSUNG TUNAI (BLT) DENGAN STATUS GIZI DI DESA TANJUNG IBUS HINAI KIRI LANGKAT

Hubungan Pola Asuh Ibu Balita Penerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dengan Status Gizi Balita Di Desa Tanjung Ibus Hinai Kiri Langkat”. Skripsi. Program Studi Gizi. Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga. Fakultas Teknik. Universitas Negeri Medan. 2022.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Karakteristik responden; 2) Pola asuh ibu balita penerima BLT; 3) Status gizi balita; 4) Hubungan pola asuh ibu balita penerima BLT dengan status gizi. Lokasi penelitian di Desa Tanjung Ibus Hinai Kiri Langkat. Cara pengambilan sampel dengan cara total sampling, dengan jumlah sampel 47 orang balita. Desain penelitian ini menggunakan Cross Sectional. Teknik pengumpulan data pola asuh melalui wawancara menggunakan kuesioner. Status gizi subjek ditentukan berdasarkan indeks BB/U. Teknik analisis data dilakukan dengan uji korelasi Rank Spearman.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin balita sebagian besar perempuan, usia termasuk kategori baduta dengan rerata±sd (25,60±11,72), usia ayah termasuk kategori dewasa awal dengan rerata±sd (31,06±6,31), usia ibu termasuk kategori dewasa awal dengan rerata±sd (27,36±6,31), pendidikan ayah termasuk kategori SMP/SMA dengan rerata±sd (10,11±3,1), pendidikan ibu termasuk kategori SMP/SMA dengan rerata±sd (10,29±3,06), pekerjaan ayah sebagian besar buruh tani dan nelayan, pekerjaan ibu sebagian besar tidak bekerja/ibu rumah tangga, pendapatan keluarga termasuk kategori kurang dengan rerata±sd (Rp. 1.270.212,66±520.833,32) dan besaran keluarga termasuk kategori keluarga kecil dengan rerata±sd (3,47±0,72). Hasil analisa terhadap pola asuh ibu termasuk dalam kategori kurang sebanyak 70,21 persen, sehingga status gizi balita juga banyak tergolong dalam kategori kurang sebesar 68,09 persen. Hasil analisis uji korelasi Rank Spearman terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara pola asuh ibu dengan status gizi balita dengan nilai koefisien korelasi sebesar (Rs=0,654) dan nilai p-value sebesar 0,000 pada taraf signifikan 0,05 artinya semakin baik pola asuh ibu terhadap balita, maka semakin baik pula status gizi pada balita.