MISCIBILITY POLIBLEN POLIKAPROLAKTON (PCL) HASIL SINTESIS DENGAN NANOSERAT SELULOSA SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBUATAN BIONANOKOMPOSIT

Poli-ε-Kaprolakton (PCL) dengan merupakan polimer sintesis melalui proses polimerisasi dengan proses pembukaan cincin (ROP) monomer-monomer -Kaprolakton (ε-CL). Penggabungan dua polimer sintesis antara PCL dengan polimer sintesis lainnya menghasilkan sifat berbeda dari gabungannya namun menggunakan sumber daya alam yang tidak terbarukan (non renewable resource) sehingga diperlukan campuran yang terbarukan untuk menghasilkan polimer yang dapat digunakan, salah satunya dengan jenis polimer alam dari bahan baku tanaman seperti serat selulosa. Untuk mengatasi kekurangan tersebut dilakukan modifiksi yaitu dengan melalui tahap poliblen dua polimer berbeda jenis yaitu, polimer alam dan polimer sintesis yang dapat menghasilkan polimer terbiodegredasi dengan sifat termal dan mekanik relatif tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data kekuatan tarik dan elastisitas, serta data gugus fungsi dan sifat termal poliblen PCL/nanoserat selulosa yang dihasilkan. Pencampuran dilakukan dengan teknik solvent casting atau penguapan pelarut dengan cara refluks menggunakan pelarut kloroform pada temperatur 60oC dengan perbandingan 7/3:50; 8/2:50; 9/1:50; 9,5/0,5:50. Pengujian kekuatan tarik dan elastisitas hasil terbaik diperoleh pada perbandingan 9,5/0,5:50, pencampuran 1,9 gram PCL komersil dan 0,1 gram PCL sintesis dengan nilai kekuatan tarik sebesar 0,735895 MPa dan nilai kemuluran sebesar 7,388034%. Hasil uji FT-IR (Fourier Transform Infrared) menunjukkan bahwa interaksi yang terjadi pada poliblen merupakan interaksi secara fisik. Pada analisis DSC (Differential Scanning Calorimetry) menunjukan telah terjadi penurunan sifat termal setelah penambahan PCL hasil sintesis