Inventarisasi Peninggalan- Peninggalan Kedatukan Sunggal Serbanyaman

Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui identifikasi peninggalan- peninggalan Kedatukan Sunggal Serbanyaman, latar belakang sejarah dari peninggalan-peninggalan tersebut, dan upaya pelestarian peninggalan-peninggalan Kedatukan Sunggal Serbanyaman. Peneliti memperoleh data-data yang dibutuhkan menggunakan metode penelitian sejarah yang disajikan seacara deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yaitu hasil studi lapangan (observasi) ke lokasi penelitian, wawancara kepada; (1) Raja Kepala Adat Kedatukan Sunggal Serbanyaman; (2) Keturunan Kedatukan Sunggal Serbanyaman; (3) Budayawan Melayu; dan studi kepustakaan yang relevan dengan rumusan masalah yang diteliti. Hasil penelitian menunjukkan Sunggal Serbanyaman merupakan salah satu Kedatukan lokal di Sumatera Timur yang didirikan oleh Adir sebagai Raja Sunggal pertama pada tahun 1629 dengan komuditi utama berupa lada. Jejak perkebunan lada saat ini tidak tersisa sama sekali di tanah Sunggal dan kini tinggal menjadi nama kelurahan di Binjai Utara yang dahulu merupakan wilayah kekuasaan Sunggal. Didapatkan data sejumlah peninggalan-peninggalan Sunggal Serbanyaman di beberapa tempat yang berbeda. Adapun jejak peninggalan diantaranya: (1) Masjid Raya Kedatukan Sunggal Serbanyaman dan makam kuno disekitarnya; (2) Makam Datuk Sulung Barat; (3) Lembar syair Sunggal; (4) Benda-benda Upacara Adat; (5) Keris Alang Sunggal; (6) Cap Sunggal Serbanyaman 1910; berlokasi di Kota Medan. Jejak kedua diantaranya: (1) Keris Mata Tombak dan senjata-senjata Datuk Sulung Barat; (2) Pedang Si Matawari dan Katingangang; (3) Batu Pusaka Datuk Sulung Barat
lokasinya berada di Kota Binjai. Dalam rangka pelestarian peninggalan- peninggalan tersebut juga dilakukan beberapa upaya termasuk diantaranya yaitu, perbaikan dan pengembangan Masjid Raya Kedatukan Sunggal Serbanyaman sebagai cagar budaya dan tempat wisata Religi serta ber-audiensi ke Pemerintah Kota Binjai untuk pembuatan replika-replika peninggalannya.