PERILAKU MAKAN INDUK GAJAH SUMATERA (Elephas maximus - sumatranus) PADA PERIODE MENYUSUI (LAKTASI) DAN GAJAH REMAJA DI CONSERVATION RESPONSE UNIT (CRU) TANGKAHAN LANGKAT, SUMATERA UTARA

Gajah sumatera (Elephas maximus-sumatranus) merupakan jenis mamalia besar yang tersebar di sepanjang Pulau Sumatera. Gajah sumatera merupakan bagian dari suatu jaring-jaring makan dan aliran energi dan menduduki posisi sebagai konsumen tingkat satu (herbivora). Penelitian yang dilakukan mengenai perilaku makan induk gajah yang sedang dalam periode menyusui (laktasi) dan gajah betina remaja akan memberi masukan informasi mengenai perilaku tersebut kepada pihak manajemen dalam upaya meningkatkan konservasi gajah sumatera. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode focal animal sampling dengan fokus hewan yang dipilih berdasarkan alasan tertentu (Purposive). Hal-hal yang diamati dalam penelitian ini adalah perilaku makan pada gajah berupa makan (MK), minum (MN), lokomosi (LK), defekasi (DF), urinasi (UR), menarik pakan dengan belalai (TB), membersihkan pakan dengan belalai (BB), menginjak dengan kaki (IK), dan memasukkan pakan ke mulut (MM). Pola perilaku makan induk gajah dan gajah remaja di CRU Tangkahan yaitu perilaku makan, minum, defekasi, urinasi, dan lokomosi. Perilaku tertinggi pada induk gajah dan gajah remaja adalah perilaku makan yaitu (Sari) 63,23% sedangkan (Albertina) 64,32%. Perilaku terendah pada induk gajah dan gajah remaja adalah defekasi yaitu (Sari) 1,52% dan (Albertina) 1,80%. Jenis tumbuhan pakan alami induk gajah sumatera pada periode menyusui (laktasi) dan gajah remaja di Conservation Response Unit (CRU) Tangkahan, Langkat diperoleh sebanyak 41 spesies yang terdiri dari 31 famili