Analisis Penerapan Prinsip Desain Pada Motif Bordir Kerawang Gayo Busana Wanita Di Kecamatan Kebayakan Takengon Aceh Tengah

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil penerapan prinsip desain pada motif bordir kerawang Gayo busana wanita di Kecamatan Kebayakan Takengon Aceh Tengah. Penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah pengrajin kerawang di kecamatan Kebayakan dengan jumlah 33 orang pengrajin. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling yaitu 33 orang pengrajin kerawang Gayo. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah lembar pengamatan yang dilakukan oleh 5 observer yang kisi-kisinya terdiri dari 9 indikator yaitu : harmoni jumlah motif, harmoni susunan motif, proporsi hiasan motif, keseimbangan motif, irama bentuk, irama ukuran, pengulangan bentuk, pengulangan warna dan center of intres. Teknik analisis data dilakukan dengan mentabulasi data, dilakukan analisis persentase terhadap penerapan prinsip desain dan selanjutnya dilakukan uji tingkat kecendrungan. Hasil penerapan prinsip desain pada motif bordir kerawang Gayo bahan busana wanita di Kecamatan Kebayakan Takengon Aceh Tengah diperoleh nilai tertinggi adalah 99, nilai terendah adalah 55, nilai rata – rata (mean) sebesar 84,9, standar defisiasi (SD) sebesar 9,40. Hasil penilaian dari tiap komponen penerapan prinsip harmoni jumlah motif yang digunakan diperoleh sebanyak 12 pengrajin memperoleh skor sangat baik (36,37%), harmoni dalam susunan ragam hias/motif diperoleh sebanyak 22 pengrajin memperoleh skor sangat baik (66,67%), proporsi hiasan motif bordir diperoleh sebanyak 16 pengrajin memperoleh skor sangat baik (48,49%), belence (keseimbangan) diperoleh sebanyak 27 pengrajin memproleh skor sangat baik (81,82%), irama bentuk diperoleh sebanyak 21 pengrajin memperoleh skor sangat baik (63,64%), irama ukuran diperoleh sebanyak 26 pengrajin memperoleh skor sangat baik (78,79%), refetisi (pengulangan) garis diperoleh sebanyak 29 pengrajin memperoleh skor sangat baik (87,88%), pengulangan warna diperoleh sebanyak 17 pengrajin memperoleh skor sangat baik (51,52%) dan center of inters (pusat perhatian) diperoleh sebanyak 18 pengrajin memperoleh skor sangat baik (54,55%) dengan demikian maka diperoleh sebanyak 20 pengrajin memperoleh skor rata – rata sangat baik (63,08%). Berdasarkan hasil skor penilaian perindikator yang terendah terdapat pada indikator harmoni jumlah motif dan pengulangan warna dengan skor rata – rata 2,9 sedangakan penilaian indikator tertinggi terdapat pada indikator keseimbangan dan pengulangan garis dengan skor rata – rata 3,8. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian pengrajin sudah mulai menerapkan prinsip desain.