Kesadaran Hukum Masyarakat Tentang Penyalahgunaan Narkoba di Desa Paya Geli Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor penyebab penyalahgunaan narkoba, selanjutnya untuk mengetahui kesadaran hukum masyarakat terhadap penyalahgunaan narkoba dengan menggunakan 4 (empat) indikator kesadaran hukum yakni pengetahuan mengenai hukum, pemahaman terhadap hukum, sikap terhadap hukum, dan pola perilaku hukum, dan untuk mengetahui hambatan yang dihadapi dalam menanggulangi penyalahgunaan narkoba di desa Paya Geli, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian empiris hukum yaitu penelitian bagaimana hukum tersebut dijalankan di lapangan. Adapun metode penelitian yang digunakan yakni penelitian deskriptif kualitatif yaitu rangkaian kegiatan untuk memperoleh data yang bersifat apa adanya sesuai dengan temuan di lapangan yang hasilnya lebih menekankan makna. Subjek penelitian dalam penelitian ini ditentukan dengan teknik purposive sampling, sehingga informan dipilih secara sengaja berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. Penelitian ini juga menggunakan teknik pengumpulan data berupa wawancara semi terstruktur (semistructure interview),lembar observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, display data, menarik kesimpulan serta verifikasi data. Adapun hasil temuan dalam penelitian ini bahwa faktor penyebab penyalahgunaan narkoba di Desa Paya Geli Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang tergolong kedalam dua faktor yakni faktor internal dan faktor eksternal, pada internal berupa faktor kepribadian, keluarga dan ekonomi, sedangkan
pada faktor eksternal berupa faktor pergaulan dan sosial/ masyarakat. Selanjutnya hasil penelitian berupa kesadaran hukum masyarakat tentang penyalahgunaan narkoba di Desa
Paya Geli Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang yang tergolong cukup rendah. Hasil penelitian yang terakhir berupa hambatan yang dihadapi dalam menanggulangi penyalahgunaan narkoba di Desa Paya Geli yakni dari sisi masyarakat yang kurang memiliki kesadaran untuk melaporkan penyalahgunaan narkoba di daerahnya, juga ketidakpercayaan masyarakat terkait hukum yang dijalankan. Selanjutnya dari sisi BNN hambatannya berupa kurangnya kerja tim antara kepolisian, masyarakat dan BNN sendiri, kurangnya SDM, kurangnya sarana dan prasarana pendukung untuk memberantas
penyalahgunaan narkoba. Untuk dari sisi aparatur Desa, hambatannya berupa kurangnya kesadaran masyarakat untuk berperan serta memberantas narkoba dan menjadikan Desa Paya Geli termasuk desa anti/bebas narkoba.