Analisis Hubung Singkat Satu Fasa Ke Tanah Pada Trafo Daya Di Unit Pembangkitan Pt.PLN (Persero) Unit Layanan PLTG Glugur Dengan Sistem Distribusi 20 KV

Sistem proteksi tenaga listrik pada umumnya terdiri dari beberapa komponen yang dirancang dengan teliti untuk mengendifikasi keadaan sistem tenaga listrik dan bekerja berdasarkan data yang diperoleh dari sitem tersebut seperti arus, tegangan atau sudut fasa antara keduanya. Data yang diperoleh dari sistem tenaga listrik akan digunakan untuk membandingkan besarnya dengan besaran ambas-batas (threshold setting) yang sudah di setting pada suatu peralatan proteksi. Apabila besaran yang diperoleh dari sistem melebihi ambang-batas peralatan proteksi, maka sistem proteksi akan bekerja untuk mengamankan peralatan tersebut. Gangguan proteksi bisa banyak terdapat diseluruh bagian sistem proteksi terutama pada trafo daya pada penyaluran sistem distribusinya. Maka sangat diperlukan untuk menjaga setabilan, kesensitifan dan mentenance sistem proteksi yang rutin agar mengurangi serta mencegah terjadinya hal yang tidak diinginkan yang menyebabkan suatu sistem dalam suatu industri mengalami trip. Hal inilah yang harus dihindari untuk memperkecil kemungkinan gangguan tersebut. Sehingga dilakukanlah analisis gangguanya yaitu analisis hubung singkat satu fasa ke tanah pada trafo daya di unit pembangkitan PT.PLN (persero) unit layanan PLTG Glugur dengan sistem distribusi 20 KV. Serta mengetahui besar arus gangguan yang terjadi pada sistem dengan jarak 0-100 %. Yang bertujuan untuk mengetahui kinerja sistem proteksi relay dengan hitungan manual dan dibandingkan dengan hasil arus gangguan yang terjadi di lapangan. Hasil perhitungan dari gangguan 1 fasa ketanah pada asumsi jarak gangguan radial sepanjang 6,21 km yaitu pada jarak 25% (1,552) km = 280,935 A , 50% (3,05) km = 274,586 ,75% (4,657) = 268,339 A , 100% (6,21) km = 262,211 A. Dan besar dari settingTMS groung fould relay = 1,142 s. Sehingga dari hasil perhitungan dan data lapangan relay GFR mempunyai selisih sebesar 0,142 s dari settingan awal sebesar 1 s. Disimpulkan bahwa relay dengan selisih yang masih dalam toleransi ini masih bekerja dengan keadaan yang baik.