ISU GENDER DAN BULLYING : SEBUAH PENDEKATAN SENSITIF GENDER DAN KAJIAN ANTROPOLOGI

Gender sebagai istilah yang memiliki konotasi psikologis atau budaya daripada biologis. Jika istilah yang tepat untuk seks laki-laki dan perempuan. Sementara terkait untuk gender merupakan maskulin dan feminin. Stereotip masyarakat tentang apa yang disebut sifat maskulin biasanya mencakup dilayani, keras, dihormati, diberi perhatian, ditegasi, laki-laki setelah perempuan, dituruti, dan tertutup; stereotip sifat feminin biasanya mencakup melayani, lembut, disayang, menginginkan perhatian, dimanjakan, perempuan sebelum laki-laki, dimanja, dan terbuka.
Bullying diartikan sebagai bentuk agresi dimana ada ketidakseimbangan kekuatan antara pelaku intimidasi dan korban. Pengganggu selalu lebih kuat daripada korban. Bully dapat bersifat fisik, verbal dan/atau psikologis. Itu bisa langsung (tatap muka) atau tidak langsung (dibelakang seseorang). Bullying tidak langsung mencakup pengucilan dan gosip.
Pada hakikatnya, perbedaan gender itu tidak menjadi persoalan ketika memunculkan masalah. Yang menjadi persoalan adalah perbedaan itu memunculkan masalah ketidakadilan gender. Masalah ketidakadilan gender adalah masalah yang muncul karena relasi yang timpang antara laki-laki dan perempuan sehingga salah satu atau keseluruhan diantara mereka merasa dirugikan oleh proses "pembedaan" yang dilakukan masyarakat.