Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah faktor-faktor internal seperti current ratio, debt to equity ratio, growth opportunity, firm size, financial distress dan institutional ownership berpengaruh terhadap keputusan hedging dengan Instrumen derivatif. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris pengaruh secara simultan dan parsial antara current ratio, debt to equity ratio, growth opportunity, firm size, financial distress dan institutional ownership terhadap keputusan hedging dengan instrumen derivatif.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2017-2019. Sampel dipilih dari populasi menggunakan metode purposive sampling. Berdasarkan metode purposive sampling diperoleh sampel sebanyak 82 perusahaan pada tahun 2017-2019 sehingga terdapat 246 data observasi. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan melakukan analisis regresi logistik dan uji hipotesis dibantu dengan program SPSS 23.
Hasil penelitian menunjukan current ratio secara parsial berpengaruh negatif dan signifikan terhadap keputusan hedging dengan Instrumen derivatif. Debt to equity ratio secara parsial tidak berpengaruh terhadap keputusan hedging dengan Instrumen derivatif. Growth opportunity secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan hedging dengan Instrumen derivatif. Firm size secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan hedging dengan Instrumen derivatif. Financial distress secara parsial tidak berpengaruh terhadap keputusan hedging dengan Instrumen derivatif. Institutional ownership secara parsial tidak berpengaruh terhadap keputusan hedging dengan Instrumen derivatif. Secara simultan seperti current ratio, debt to equity ratio, growth opportunity, firm size, financial distress dan institutional ownership berpengaruh terhadap keputusan hedging dengan Instrumen derivatif.