PENGARUH PAJAK, SIZE, DEBT COVENANT, DAN KEPEMILIKAN ASING TERHADAP TRANSFER PRICING PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2017-2020

Permasalahan dalam penelitian ini adalah Transfer Pricing yaitu suatu kebijakan perusahaan dalam menentukan harga dari transaksi antar anggota divisi dalam sebuah perusahaan mutlinasional, yang memberi kemudahan bagi perusahaan untuk menyesuaikan harga internal untuk barang, jasa dan harta tak berwujud yang diperjual belikan agar tidak tercipta harga yang terlalu rendah atau terlalu tinggi. Namun pada prakteknya, transfer pricing juga sering dikaitkan dengan suatu rekayasa harga secara sistematis yang ditujukan untuk mengurangi laba yang nantinya akan mengurangi jumlah pajak atau bea dari suatu negara. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis Pengaruh Pajak, Size, Debt Covenant, Kepemilikan Asing Terhadap Transfer Pricing pada perusahaan manufaktur yang terdafar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2017-2020.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia tahun 2017-2020. Teknik pengambilan data yang digunakan adalah dengan metode purposive sampling, dengan jumlah sampel sebanyak 11 perusahan. Namun, ada 3 perusahaan yang di outlier sehingga sampel pada penelitian ini menjadi 8 perusahaa. Periode yang terdapat pada penelitian ini yaitu sebanyak 4 tahun yaitu 2017- 2020 sehingga data penelitian berjumlah 32. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan cara mengunduh laporan keuangan dari situs www.idx.co.id. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari analisis statistic deskriptif, uji asumsi klasik, regresi linier berganda dan uji hipotesis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pajak dan Kepemilikan Asing berpengaruh signifikan terhadap Transfer Pricing, sedangkan Size, Debt Covenant berpengaruh tidak signifikan terhdap Trasnfer Pricing.
Kesimpulan penelitian ini adalah perusahaan yang memiliki perjanjian hutang dan memiliki ukuran yang relatif besar tidak terdorong melakukan praktik transfer pricing. Karena perusahaan yang besar akan lebih diperhatikan oleh masyarakat, sehingga harus transparansi dalam melaporkan kauangan mereka. Namun perusahaan yang memiliki pajak yang besar dan kepemilikan asing yang dominan akan mendorong perusahaan untuk melakukan praktik transfer pricing. Dikarenakan perusahaan ingin meminimalisis beban pajak yang ingin dibayar.