Perkembangan Muslim Kazakh di Kazakhstan pasca runtuhnya Uni Soviet (1991-2018)

Judul penelitian Perkembangan Muslim Kazakh di Kazakhstan Pasca runtuhnya Uni Soviet (1991-2018). Yang dilatarbelakangi oleh berkembangnya muslim Kazakh di Kazakhstan sebelum dan sesudah imperium Uni Soviet. Sejak masa imperium Uni Soviet, larangan beragama serta beribadah sangat diterapkan di Kazakhstan. Terutama umat muslim yang dilarang beribadah dan mengenyam pendidikan Agama Islam, dengan cara menutup masjid dan Madrasah-madrasah yang ada diKazakhstan. Tetapi hal itu menunjukkan bahwa Muslim Kazakh cepat berkembang sebelum maupun sesudah Impreium Uni Soviet. Semangat dalam berdakwah dan mempelajari Agama Islam pun terap di lakukan oleh Muslim Kazakh dan tidak mematahkan semangat Muslim Kazakh untuk tetap berpegang teguh dengan apa yang sudah mereka yakini. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan proses perkembangan dan kemajuan Muslim Kazakh di Kazakhstan sebelum dan sesudah Imperium Uni Soviet. Metode yang digunakan penulis adalah metode penelitian sejarah dengan menggunakan sumber tulisan dan lisan. Sumber tulisan terdiri dari buku-buku yang membahas tentang Muslim di Kazakhstan. Sedangkan sumber lisan terdiri dari berbagai liputan Jazirah Arab di youtube dan hasil wawancara dengan para narasumber di Kazakhstan melalui Whatsapp. Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Islam dianggap sebagai agama formalitas dan ini dibuktikan pada jajak pendapat mahasiswa Shymkent, Kazakhstan Selatan yang hasilnya menunujukkan dari mereka yang aktif di Masjid hanya 4%, datang sekali atau dua kali dalam seminggu hanya 18%, datang sekali atau dua kali dalam setahun hanya 32%, dan tidak lebih sekali dalam setahun hanya 44%. Kazakhstan memang negara dengan mayoritas muslim dengan presentasi sekitar 70% tetapi karena dampak penjajahan Uni Soviet yang melarang kegiatan keagamaan jadi sejak kecil masyarakat Kazakhstan tidak mengetahui dan mengenal agama yang sesungguhnya.