PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP AKTIVITAS KEAGAMAAN PARMALIM DI LINGKUNGAN IV KECAMATAN MEDAN DENAI KELURAHAN BINJAI

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa saja aktivitas keagamaan yang dilakukan umat Malim di Istana Parmalim. Kemudian penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui bagaimana persepsi masyarakat dalam melihat aktivitas ke agamaan yang di lakukan umat Malim. Acuan teoritis yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori dari Bimo Walgito. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Adapun yang menjadi informan penelitian 5 orang umat Malim, 2 orang tokoh agama 1 orang tokoh masyarakat dan 9 orang
masyarakat yang tinggal di lingkungan sekitar istana Parmalim. Pengumpulan data yang dilakukan langsung ke lokasi dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data mengikuti 3 langkah yaitu reduksi data,
penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menyatakan bahwa upacara atau aktivitas yang sering di lakukan umat malim di istana Parmalim adalah Mangannapaet, Mararisabtu, Sipaha sada, dan Sipala lima. Persepsi masyarakat sekitar terhadap aktivitas keagamaan parmalim mereka memandang istana parmalim sebagai salah satu bentuk keberagaman, mereka juga melihat aktivitas keagamaan di istana parmalim sebagai sesuatu yang bersifat sakral
karena, masih sangat kental dengan budaya batak lalu masyarakat juga memiliki rasa toleransi yang tinggi dan saling menghargai agama yang berbeda sehingga
terjalin kehidupan yang tentram.