Strategi Bertahan Hidup Pengamen Di Tengah Pandemi Covid 19 Studi Kasus Di Simpang Lampu Merah Ringroad Kecamatan Medan Sunggal Kota Medan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kehidupan dan strategi bertahan hidup anak yang bekerja sebagai pengamen di jalanan yang dilihat dari latar belakang keluarga, keadaan pendidikan, keadaan ekonomi keluarga, keadaan lingkungan sosial anak tersebut, faktor yang menyebabkan anak bekerja sebagai pengamen di Kecamatan Medan Sunggal dan strategi bertahan hidup yang dilakukan oleh anak dalam bekerja sebagai pengamen di tengah pandemi covid-19. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Data yang telah dikumpulkan dianalisis sehingga mampu mengungkapkan mengenai rumusan masalah dalam penelitian ini. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang bekerja sebagai pengamen di perempatan lampu merah ringroad di Kecamatan Medan Sunggal menunjukkan banhwa banyak dari mereka yang merupakan anak yang sudah putus sekolah dan ada juga yang masih bersekolah. Pendapatan yang diperoleh dalam sehari-hari sekitar 50.000 hingga 80.000 dengan rata-rata bekerja sekitar 5-6 jam dalam satu hari. Anak yang bekerja sebagai pengamen disebabkan oleh beberapa faktor seperti faktor ekonomi, diajak oleh orang tua, diajak oleh teman sebaya dan keinginan dari diri sendiri. Hubungan sosial yang dijalin di antara para pekerja jalanan terjalin dengan baik untuk membuat mereka tetap bertahan dengan baik di jalan dan mengurangi resiko mendapat kekerasan dari pekerja jalanan yang lain