Analisis Wacana G30S/PKI dalam Buku Ajar Sejarah di SMA

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penulisan dan struktur wacana materi pembelajaran dalam silabus dan buku ajar Sejarah di Sekolah Menengah Atas, baik diterbitkan penerbit swata maupun diterbitkan oleh pemerintah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori analisis wacana kritis Teun A. Van Dijk analisis intertekstual dengan meneliti bagaimana wacana tentang suatu hal diproduksi dan dikonstruksi dalam masyarakat. Teknik dan alat pengumpulan data berupa: Studi Kepustakaan (Library Reaseach) yaitu memperoleh informasi data dan peristiwa yang bersumber dari buku-buku Sejarah SMA Kelas XII dalam kurikulum K13. Data tersebut akan dianalis menggunakan analisis teks wacana kritis Van Dijk dengan mengkaji struktur wacana pada segi penulisan dan juga isi dari wacana tersebut dari beberapa buku-buku Sejarah SMA Kelas XII. Hasil penelitian yang diperoleh adalah masih terdapat buku yang tidak memenuhi kriteria elemen kompetensi dasar dan materi pokok pada Silabus G30S/PKI Kurikulum 2013, yaitu buku Sejarah Indonesia untuk SMA/MA Kelas XII penerbit Erlangga karya Ratna Hapsari dan M. Adil. Hanya buku Sejarah Indonesia Kelas XII (Kemendikbud) yang memberikan gambaran lebih lengkap, bahwa peristiwa tersebut masih menjadi kontroversi dan belum diketahui secara pasti siapa pelaku atau dalang dari peristiwa tersebut. Sedangkan buku-buku terbitan swasta dalam hal ini Sejarah Kelas Tiga SMA (Penerbit Erlangga), Sejarah Indonesia Untuk Siswa SMA-MA Kelas XII (Penerbit Yrama Widya) dan Sejarah Indonesia Untuk SMA dan MA Kelas XII (Penerbit Esis) meskipun berbeda secara penyampaian, namun memiliki kesimpulan yang sama, bahwa peristiwa tersebut didalangi oleh PKI. Meskipun semua buku ajar tersebut menggunakan istilah yang sama, yaitu G30S/PKI, atau dalam artian menggunakan garis miring (/) PKI, namun hanya buku terbitan Sejarah Indonesia Kelas XII (Kemendikbud) yang memberikan versi lain. Versi lain yang dimaksud, selain PKI ada beberapa pelaku yang kemungkinan besar menjadi dalang peristiwa tersebut: CIA, Amerika dan Inggris, Soekarno, konflik angkatan darat. Dapat disimpulkan bahwa buku-buku yang diterbitkan oleh penerbit swasta: Sejarah Kelas Tiga SMA (Penerbit Erlangga), Sejarah Indonesia Untuk Siswa SMA-MA Kelas XII (Penerbit Yrama Widya) dan Sejarah Indonesia Untuk SMA dan MA Kelas XII (Penerbit Esis) tersebut tampak bias, sebab hanya merujuk kepada sumber-sumber yang menyalahkan PKI. Sedangkan buku terbitan Mendikbud, lebih objektif sebab memberikan kesempatan kepada para pembacanya untuk mengalisis sendiri, tanpa membuat kesimpulan yang terburu-buru