INANG-INANG PARHAROAN: KELOMPOK PEKERJA PARUH WAKTU DI DESA TANJUNG BERINGIN I KECAMATAN SUMBUL KABUPATEN DAIRI

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui budaya, cara bekerja, dan faktor-faktor yang mempengaruhi Inang-inang Parharoan memutuskan bekerja di Desa Tanjung Beringin I Kecamatan Sumbul Kabupaten Dairi. Dalam penelitian ini,
penulis menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Adapun yang menjadi informan pada penelitian ini adalah Ibu rumah tangga (Inang-inang) yang bekerja paruh waktu sebagai Parharoan di Kelompok
Parharoan “Dos Roha“. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa budaya Inanginang Parharoan ada karena fenomena migrasi masyarakat Simalungun ke Desa
Tanjung Beringin I Kecamatan Sumbul Kabupaten Dairi yang mengenalkan salah satu budaya Simalungun yaitu Parharoan. Dalam perkembangannya menyebabkan penyerapan budaya Simalungun terhadap etnis lain (Toba, Pak-pak, Karo dan Jawa) dan pelaku Parharoan adalah Ibu-ibu rumah tangga (Inanginang). Cara bekerja kelompok Inang-inang Parharoan di Desa Tanjung Beringin I adalah bekerja di ladang anggota kelompok Parharoan dan bekerja secara kelompok di ladang bukan anggota Parharoan dengan digaji sebanyak Rp. 60.000
per hari. Adapun yang menjadi faktor utama Inang-inang Parharoan memilih pekerjaan ini karena berkaitan dengan kebutuhan ekonomi yaitu untuk menambah pendapatan keluarga dan meningkatkan kesejahteraan keluarga. Namun di sisi
lain, para Inang-inang Parharoan memiliki peran ganda yaitu selain bekerja di sektor pertanian mereka berperan juga pada sektor domestik sehingga membutuhkan manajemen waktu yang baik.