ADAPTASI PETANI PADI ETNIK TOBA TERHADAP BUDAYA BERTANI BARU DI KELURAHAN TALANG MANDI KECAMATAN MANDAU PROVINSI RIAU

Tujuan penelitian ini adalah mengkaji perbedaan budaya bertani padi Etnik Toba di daerah asal dengan daerah Talang Mandi, Mandau Provinsi Riau, mendeskripsikan faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan budaya petani padi Etnik Toba di Kelurahan Talang Mandi Kecamatan Mandau Provinsi Riau, serta mendeskripsikan hambatan-hambatan yang dialami oleh petani padi Etnik Toba untuk beradaptasi terhadap budaya bertani di Kelurahan Talang Mandi Kecamatan Mandau Provinsi Riau. Jenis dan model penelitian dengan pendekatan
kualitatif deskriptif melalui observasi lapangan, wawancara kepada informan dan juga dokumentasi lapangan untuk mengumpulkan data. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan budaya bertani padi Etnik Toba di daerah asal dengan di
Kelurahan Talang Mandi Kecamatan Mandau Provinsi Riau yaitu 1) irigasi, 2) pengolahan lahan pertanian (dibajak/tidak), 3) jenis bibit yang digunakan, 4) penggunaan pestisida. Adapun faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan
budaya petani padi Etnik Toba di Kelurahan Talang Mandi Kecamatan Mandau Provinsi Riau yaitu perbedaan letak geografis, status kepemilikan lahan dan adaptasi budaya (petani padi di Talang Mandi menyesuaikan dengan yang ada
dilokasi). Hambatan-hambatan yang dialami oleh petani padi Etnik Toba untuk beradaptasi terhadap budaya bertani di Kelurahan Talang Mandi Kecamatan Mandau Provinsi Riau yaitu kepemilikan lahan pertanian yang masih milik PT Chevron Pasific Indonesia, minimnya modal yang digunakan karena biaya bertani yang lebih mahal, adaptasi bertani yang dilakukan dengan kondisi tanah yang berbeda, dan hasil panen yang dijual harus digiling terlebih dahulu.