Gepyokan dan Wejah Sebagai Etnomedisin Pada Etnis Jawa Di Kecamatan Siantar Martoba Kota Pematangsiantar

Penelitian ini tentang Gepyokan dan Wejah Sebagai Etnomedisin Pada Etnis Jawa di Kecamatan Siantar Martoba Kota Pematangsiatar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang Etnis Jawa di Jalan Tangki menggunakan Gepyokan dan Wejah, untuk mengetahui manfaat Gepyokan dan Wejah serta untuk mengetahui cara mengolah dan pemakaian Gepyokan dan Wejah berdasarkan pengetahuan Etnis Jawa di Jalan Tangki. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Dalam penelitian ini ada delapan orang informan yang melakukan perawatan masa nifas dengan menggunakan Gepyokan dan Wejah serta dua orang informan yang menggunakan wejah. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa Etnis Jawa menggunakan Gepyokan dan Wejah sebagai perawatan masa nifas dilatarbelakangi oleh kebudayaan, tidak memiliki efek samping bagi ibu nifas dan bayi dikarenakan terbuat dari bahan-bahan alami serta tidak memerlukan biaya yang cukup besar jika dibandingkan dengan pengobatan yang dilakukan dengan pengobatan modern. Selain itu juga memiliki manfaat untuk menghilangkan bau tidak sedap, melancarkan ASI, menghilangkan bau basi pada ASI, meningkatkan kekebalan ibu nifas dan bayi. Selain itu proses pengelolahan dan pemakaian yang dilakukan secara tradisional seperti digepyok dan dirajang-rajang serta diminum selama menjalani masa nifas dan menyusui. Selain itu perawatan pada masa nifas yang dilakukan oleh etnis jawa juga menggunakan pilis, parem, jeruk nipis dan kapur siri, kain gurita dan stagen serta terdapat pantangan mengenai makanan yang dapat dan tidak dapat dimakan. Perawatan pada masa nifas yang dilakukan oleh Etnis Jawa lebih menekankan kepada pengobatan yang menggunakan bahan bahan dari tanaman obat