Peranan Seniman dalam Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia di Sumatera Utara (1945-1949)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang Peranan Seniman dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia di Sumatera Utara (1945-1947). Para seniman yang berpartisipasi mempertahankan kemerdekaan Indonesia di Sumatera Utara melalui karya-karyanya baik itu dalam bentuk lagu, sajak/puisi dan opera serta dampak postif dan dampak negatif yang ditimbulkan dari karya- karya yang dihasilkan para seniman di Sumatera Utara. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian sejarah yang mengacu kepada empat tahapan yaitu: pengumpulan sumber (heuristic), kritik sumber, interprestasi, dan penulisan (historiografi). Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa latar belakang Peranan Seniman dalam Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia di Sumatera Utara (1945-1949) karena kedatangan sekutu yang memboceng Netherlands Indies Civil Administration (NICA) dengan tujuan untuk merebut kembali wilayah kekuasaan Indonesia salah satunya Sumatera Utara sehingga menyebabkan terjadinya berbagai pertempuran seperti Pertempuran Medan Area, Agresi Militer I dan II yang memakan banyak korban demi mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Adapun seniman yang berpartisipasi mempertahankan kemerdekaan Indonesia di Sumatera Utara melalui karya- karyanya dipilih berdasarkan enam suku besar yang ada di Sumatera Utara seperti Melayu ada Amir Hamzah dan Lily Suhaery, Batak Toba ada Tilhang Gultom, Nahum Situmorang, Liberty Manik dan Alfred Simanjuntak, Karo ada Djaga Depari, Simalungun ada Taramlamsyah Saragih dan Cornell Simanjuntak, dan Mandailing ada Sanusi Pane dan Armijn Pane. Dampak postif dari karya yang dihasilkan ialah semangat perjuangan, pantang menyerah dan rasa rela berkoban serta cinta tanah air sehingga rakyat Sumatera Utara terus maju mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Dampak negatif ialah beberapa seniman harus mendapat hukuman karena menciptakan lagu yang mempengaruhi semangat rakyat seperti Lily Suhaery, Meninggal akibat luka tembakan dalam pertempuran seperti Cornell Simanjuntak, Melarikan diri dan hidup pas-pas an seperti Taramlamsyah dan Lily Suhaery.