Upaya BPJS Ketenagakerjaan Dalam Mensosialisasikan Program Jaminan Hari Tua Kepada Pekerja Informal Di Kota Medan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya BPJS Ketenagakerjaan dalam mensosialisasikan program jaminan hari tua kepada pekerja informal di Kota Medan dan hambatan apa yang dihadapi BPJS Ketenagakerjaan dalam mensosialisasikan program jaminan hari tua. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dimana penelitian ini memaparkan data-data hasil penelitian dilapangan, yaitu dengan menguraikan, menjelaskan dan menggambarkan sesuai dengan permasalahan dalam penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di kantor BPJS Ketenagakerjaan Cabang Medan Utara yang beralamat di jalan Marelan Raya No. 108, Tanah Enam Ratus, Kecamatan Medan Marelan, Kota Medan Sumatera Utara. Wawancara dilakukan dengan pegawai BPJS Ketenagakerjaan di Kantor BPJS Ketenagakerjaan Cabang Medan Utara yang bekerja pada bagian Account Representative Khusus (ARK) sebanyak 2 orang dan masyarakat yang dimana tidak dibatasi jumlahnya namun diberikan kualifikasi bagi yang akan diwawancarai yaitu sudah mengikuti sosialisasi Gerebek Pasar pada bulan maret di Pasar Titi Papan, Rengas Pulau, Kota Medan, Sumatera utara.. Teknik pengumpulan data yaitu dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang dilakukan memberikan gambaran secara jelas tentang masalah penelitian yang akan dibahas dan selanjutnya data tersebut disajikan secara kualitatif dengan melakukan reduksi data, display data, serta menarik kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa upaya BPJS Ketenagakerjaan dalam mensosialisasikan program jaminan hari tua kepada pekerja informal di Kota Medan sudah berjalan dengan baik. Hal ini berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan berkaitan dengan 4 indikator sosialisasi menurut Winerungun bahwa dalam sosialisasi yang dilakukan oleh BPJS Ketenagakerjaan telah melaksanakan 3 indikator sosialisasi dengan baik yaitu mengenai penyuluhan, informasi langsung dari petugas ke masyarakat dan website, sedangkan mengenai indikator billboard belum dilaksanakan secara maksimal. Hal tersebut dikarenakan piham BPJS Ketenagakerjaan tidak terlalu memprioritaskan sosialisasi dengan media billboard dan dikarenakan dalam pembuatan billboard membutuhkan izin dari kantor BPJS Ketenagakerjaan pusat di Jakarta sehingga dalam hal ini pemakaian billboard sebagai bentuk sosialisasi belum maksimal. Adapun hambatan yang dialami oleh BPJS Ketenagakerjaan yaitu kurangnya kesadaran masyarakat mengenai budaya menabung serta pentingnya program jaminan hari tua, masyarakat hanya menganggap sekedar mendaftar tidak menganggap jaminan hari tua ini sebagai sebuah kebutuhan.