Pola Okupasi Ruang Publik Oleh Organisasi Kemasyarakatan dan Pemuda (OKP) di Kota Medan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui; (1) latar belakang dan dinamika berdirinya Organisasi Masyarakat Kepemudaan di Kota Medan, (2) Ragam ruang publik di Kota Medan dan (3) Pola okupasi ruang publik dan penguasaan lahan yang dilakukan oleh Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) di Kota Medan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan etnografi, tekhnik pengumpulan data menggunakan observasi partisipasi dan wawancara. Hasil dari penelitian ini menjelaskan berdirinya Organisasi Kemasyarakat Pemuda di Kota Medan dilatarbelakangi kebutuhan ekonomi, sehingga melakukan okupasi terhadap ruang publik. Ruang publik yang dimaksud adalah lahan parkiran, keamananan pasar tradisional dan tempat hiburan, terletak di suatu lokasi yang dikuasai oleh salah satu Organisasi Kemasyarakan Pemuda. Pola yang dilakukan dalam okupasi ruang publik dengan melakukan kerjasama (patron-client) terhadap pihak terkait seperti Perusahaan Daerah Pasar, Dinas Perhubungan dan Pemerintah Kota/Provinsi. Kerjasama tersebut dilakukan dengan memberikan akomodasi kepada Dinas tersebut dalam bentuk uang, penjagaan atau pengamanan. Kemudian melakukan kerjasama dengan pihak swasta seperti developer property agar mendapatkan izin untuk menyediakan bahan material bangunan, tender penyediaan bahan proyek wajib melalui pihak Organisasi Kemasyarakatan Pemuda. Jika tidak, maka pihak Organisasi Kemasyarakatan Pemuda akan melakukan tindakan anarkis, berupa pengrusakan bangunan. Dalam melancarkan okupasi ruang publik dan penguasaan lahan, tidak sedikit dari pimpinan atau anggota Organisasi Kemasyarakatan Pemuda masuk keranah politik, sehingga anggota tersebut memiliki kekuatan untuk memback up tender atau proyek pekerjaan yang diberikan pemerintah kepada Organisasi Kemasyarakatan Pemuda yang dipimpin oleh anggota tersebut.