GIGIENG PIDIE SEBAGAI PUSAT PEDAGANG ISLAM ABAD KE-14 MASEHI (KAJIAN SITUS EKSKAVASI DAN SUMBANGANNYA PADA PIDIE)

Ibrahim, Usman and Akob, Bachtiar (2019) GIGIENG PIDIE SEBAGAI PUSAT PEDAGANG ISLAM ABAD KE-14 MASEHI (KAJIAN SITUS EKSKAVASI DAN SUMBANGANNYA PADA PIDIE). In: Prosiding Seminar Nasional Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan, 2019, Universitas Negeri Medan.

[thumbnail of 29.-Usman.pdf]
Preview
Text
29.-Usman.pdf - Published Version

Download (634kB) | Preview

Abstract

Gampong Gigieng, letaknya di pesisir pantai utara Pidie dan bandar transaksi pedagang Islam di kawasan Selat
Malaka mulai sejak abad ke-11 M. Sebagai wilayah strategis Kuala Gigieng/Peukan Lheue menerima pengaruh kebudayaan
Islam dan pusat perniagaan serta penyiaran Islam”. Banyak saudagar-saudagar berasal dari Arab, India dan Cina di Kuala Lheue/ Gigieng, menggunakan kapal layar (tongkang), bergerak berdasarkan angin musim. Bukti historis ditemukan
sebuah makam Lahuda, asal Gujarat di mesjid Tua Gigieng Polo Gang. Aktivitasnya sambil berdagang dan menyiarkan
Islam. Berdasarkan kajian bahwa Gigieng dahulu merupakan salah satu pusat transaksi perdagangan dan kegiatan Islam di Pidie mulai abad ke-14 Masehi.
Kajian penelitian ini bahwa Gigieng pusat transaksi dagang dan kegiatan Islam di Pidie dan sekitarnya. Hasil penyelidikan, diemukannya makam atau jeurat sebagai warisan kebudayaan Islam berdasarkan kajian historis dan arkeologi, walaupun sudah berusia 700 tahun, tapi bermanfaat sebagai sumber historis. Juga sumber informasi para sejarawan, yang dapat membantu penulisan sejarah.
Metode penelitiannya analisis historis, ekskavasi dan studi dokumen sebagai sumber data informasi secara sistematis, kritis dan sintesis dari hasil-hasil yang dicapai dalam bentuk tertulis; melalui studi kepustakaan/ dokumentasi dan observasi melalui teknik mewawancara (Dudung, 1999: 43). Prosedur penelitian ini menggunakan langkah Heuristik, Kritik, Interpretasi dan Historiografi. Ada tiga tahapan analisis data; (1) reduksi data yaitu proses penyederhaaan, (2) sajian data yaitu kegiatan dalam bentuk cerita yang sistematis dan (3) penarikan simpulan dari analisis sesuai dengan rumusan masalah.
Hasil penelitian bahwa Kuala Gigieng Pidie salah satu pusat transaksi perdagangan dan pusat penyebaran Islam abad ke-14 sampai 17 M. Hal ini dibuktikan bahwa temuan makam Lahuda saudagar Islam asal Gujarat India. Saudagar itu aktif menyiarkan Islam melalui mesjid sebagai sarana peribadatan di Gigieng dan Pidie. Buktinya adanya situs bangunan
kuno (makam Lahuda) bahwa Gigieng pusat perniagaan saudagar-saudagar Islam berasal dari Arab, Gujarat dan Canton di Pidie, selain berdagang dan menyebarkan Islam di Aceh dan nusantara dewasa itu.
Berdasarkan hasil penelitian, diajukan beberapa saran, diantaranya bahwa makan tersebut dijadikan Situs Cagar
Budaya di Gigieng Pidie, dan dapat dijadikan objek sejarah dan pusat peradaban bangsa. Pemda setempat merenovasi
bagian dari aset pemerintah setempat.

Item Type: Conference or Workshop Item (Paper)
Keywords: Giging Pusat Pedagang dan Kegiatan Islam di Pidie Abad ke-14 Masehi dan Sekitarnya
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BP Islam. Bahai Faith. Theosophy, etc. > BP1 Islam > BP174 The practice of Islam > BP188 Islamic religious life
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial
Depositing User: Cut Lidya Mutia
Date Deposited: 11 Jun 2020 15:27
Last Modified: 17 Jun 2020 03:09
URI: https://digilib.unimed.ac.id/id/eprint/39426

Actions (login required)

View Item
View Item