PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DENGAN KONTEKS BUDAYA MELAYU PESISIR DI SMP NEGERI 8 TANJUNGBALAI T.A 2018/2019

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui: (1) Apakah kemampuan komunikasi matematis siswa yang diajar menggunakan model Problem Based Learning (PBL) dengan konteks budaya Melayu pesisir lebih tinggi daripada siswa yang memperoleh pembelajaran langsung, (2) Apakah terdapat interaksi antara pembelajaran dan gaya belajar terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa. Jenis penelitian ini adalah quasi experiment, dengan mengambil populasi seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 8 Tanjungbalai T.A 2018/2019. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMP Negeri 8 Tanjungbalai kelas VIII dengan mengambil dua kelas (kelas eksperimen dan kelas kontrol) sebanyak 49 orang. Kelas eksperimen diberi perlakuan dengan menggunakan model problem based learning (PBL) dengan konteks budaya Melayu pesisir dan kelas kontrol diberi perlakuan pembelajaran langsung. Instrumen yang digunakan terdiri dari: (1) Tes kemampuan komunikasi matematis, (2) Kuisioner gaya belajar siswa. Analisis data dilakukan dengan analisis uji ANAVA dua jalur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Kemampuan komunikasi matematis siswa yang diajar menggunakan model problem based learning (PBL) dengan konteks budaya Melayu pesisir lebih tinggi daripada siswa yang diajar dengan pembelajaran langsung, (2) Tidak terdapat interaksi antara pembelajaran (model problem based learning dengan konteks budaya Melayu pesisir dan pembelajaran langsung) dan gaya belajar siswa (visual, auditori, kinestetik) terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa.