Struktur dan Fungsi Cerita Rakyat "Putri Merak Jingga" Melayu Deli

Penelitian ini bertujuan untuk mencari subjek cerita yang menjadi struktur utama cerita dengan cara mengungkapkan struktur skema aktansial dan struktur skema fungsional dari setiap peristiwa, serta mengkorelasikan setiap skema aktan agar struktur utama cerita dapat diketahui. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengungkap fungsi sastra lisan pada cerita rakyat Putri Merak Jingga. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Data dalam penelitian ini adalah setiap peristiwa yang terdapat di cerita rakyat Putri Merak Jingga yang dianggap menunjukkan hubungan dalam skema aktansial dan struktur fungsional serta hasil wawancara peneliti dengan budayawan dan masyarakat sebagai narasumber peneliti. Teknik pengumpulan data yang dilakukan peneliti adalah wawancara semi terstruktur. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, hasil penelitian yang ditemukan adalah 1)terdapat 8 Skema aktansial dan struktur fungsional. 4 skema aktan memiliki fungsi peran sempurna dan 4 skema aktan mempunyai fungsi peran zero. 2)Skema akan V menjadi struktur utama cerita. 3)Fungsi sastra yang dimiliki cerita rakyat Putri Merak Jingga yaitu; sebagai alat proyeksi, memberikan gambaran tentang pola pikir folk pada saat itu bahwa Melayu melarang laki-laki dan perempuan bertemu sebelum menikah; sebagai alat pengesahan pranata atau lembaga kebudayaan, melarang pria dan wanita bertemu dan berbicara berdua; sebagai alat pendidikan anak, cerita rakyat Putri Merak Jingga memiliki pendirian yang kuat, berusaha keras dalam mencapai sesuatu, dan patuh kepada peraturan atau orang tua; Sebagai alat pemaksa dan pengawas agar anggota kolektif dari masyarakat, dalam cerita rakyat Putri Merak Jingga terdapat norma yang dapat dijadikan sebagai pengawas masyarakat dalam berperilaku. norma itu adalah larangan laki-laki dan perempuan untuk bertemu dan berduaan. Jika hal ini dilanggar, pelanggar tersebut akan mendapatkan sanksi. Secara sadar maupun tidak, norma ini dipatuhi oleh masyarakat.