PENGELOLAAN ASET BERSEJARAH (HERITAGE ASSETS) TERHADAP PERLAKUAN AKUNTANSI MELALUI PENDEKATAN FENOMENOLOGI PADA MUSEUM NEGERI PROVINSI SUMATERA UTARA

Penelitian ini dilakukan untuk mengamati permasalahan sehubungan perlakuan akuntansi dari aset bersejarah di Museum Negeri Provinsi Sumatera Utara. Bagaimana supaya aset bersejarah tersebut dapat diakui, dinilai, diungkapkan serta disajikan dalam laporan keuangan. Namun, hingga saat ini belum ada standar khusus yang mengatur tentang Akuntansi Aset Bersejarah.
Penelitian ini merupakan penelitian yang besifat kualitatif. Pendekatan yang digunakan dalam hal ini dengan pendekatan fenomenologi. Data penelitian ini bersumber dari data primer dan data sekunder. Metode analisis data pada penelitian ini dibagi menjadi tiga tahap pertama data reduction, kedua adalah data display, dan yang terakhir adalah penarikan kesimpulan
Hasil dari penelitian ini adalah pihak Museum Negeri Provinsi Sumatera Utara sudah mengikuti SAP PP No.71 Tahun 2010 sejak tahun 2016. Terkait dengan perlakuan akuntansi aset bersejarah dalam hal pengakuan, penilaian, pengungkapan serta penyajian, pihak museum masih mengikuti standar akuntansi aset tetap secara umum yang diatur dalam PSAP No.07 Tahun 2010 tentang Akuntansi Aset Tetap. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pihak Museum Negeri Provinsi Sumatera Utara mengikuti SAP PP No.71 Tahun 2010 dalam hal pengelolaan aset bersejarah terkait dengan perlakuan akuntansi mengacu pada standar akuntansi aset tetap secara umum, dalam hal ini diatur dalam PSAP No.07 Tahun 2010. Hal ini karena belum adanya peraturan khusus yang disusun untuk mengatur tentang Akuntansi Aset Bersejarah, sehingga perlu adanya perhatian tim terkait untuk membentuk peraturan mengenai Aset Bersejarah.