IKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH (IPM) SEBAGAI PEMBENTUK KARAKTER SISWA DI SMAS MUHAMMADIYAH 2 MEDAN

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan nilai-nilai yang ditanamkan pada organisasi Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) di SMA Swasta Muhammadiyah 2 Medan dan mendeskripsikan proses implementasi nilai-nilai padaIkatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) di SMA Swasta Muhammadiyah 2 Medan. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif pendekatan deskriptif. Data yang diperoleh penulis melalui observasi, wawancara, studi pustaka dan dokumntasi. Penulis memiliki informan 21 orang yang terbagi dari informan utama dan informan tambahan. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) sebagai organisasi otonomi Muhammadiyah, dimana organisasi Muhammadiyah didirikan oleh K.H Ahmad Dahlan oleh sebab itu sumber nilai yang ada di Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) tidak lepas dari nilai – nilai kemuhammadiyahan yang terapkan oleh K.H Ahmad Dahlan. Nilai – nilai karakter yang terdapat di Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) adalah nilai – nilai dasar Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) dan nilai – nilai lainnya yang berupa nilai keislaman, nilai keilmuan, nilai kekaderan, nilai kemandirian, nilai kemasyarakatan, nilai kepemimpinan, nilai keterampilan, nilai kepedulian, nilai kerjasama dan nilai kewirausahaan. Proses implementasi nilai – nilai karakter dalam Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) terbagi 2 yaitu pengurus dan siswa. Proses implementasi pada pengurus yaitu pertama dilakukan rekrutmen, setelah itu dilaksanakan pembinaan PKDTM 1 dari Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) cabang, kemudian dilakukan pemilihan untuk pengurus inti, lalu dilakukan upgrading bagi pengurus baru setelah itu membuat program kerja selanjutnya setelah berjalan 6 bulan maka dilakukan pembinaan kembali untuk alumni PKDTM 1 dari Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) cabang. Sedangkan proses implementasi untuk siswa yaitu pertama adanya kegiatan FORTASI untuk siswa baru, kemudian diberi program sekolah dan aturan sekolah, lalu mendapatkan program Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM), setelah itu program eksrakulikuler sekolah kemudian terakhir adanya pengawasan dari pihak sekolah dan pihak Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM).