PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 37 MEDAN T.A 2019/2020

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa dengan menerapkan model pembelajaran berbasis masalah (PBM) di kelas VIII SMP Negeri 37 Medan. Subjek dalam penelitian ini adalah
siswa kelas VIII-F SMP Negeri 37 Medan yang berjumlah 32 orang dan objek penelitiannya adalah kemampuan pemecahan masalah matematika siswa dengan menerapkan model pembelajaran berbasis masalah pada materi pola bilangan.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 2 siklus, masing-masing terdiri dari dua pertemuan, dimana di akhir setiap siklus diberikan tes kemampuan pemecahan masalah. Hasil dari PTK ini merupakan
tindakan. Sebelum memberikan tindakan, terlebih dahulu diberikan tes kemampuan awal untuk mengetahui kemampuan awal siswa terhadap soal pemecahan masalah matematika. Berdasarkan hasil tes awal diketahui tingkat kemampuan pemecahan masalah matematika siswa adalah sangat rendah dengan nilai rata-rata kelas 33,12 dimana siswa yang mencapai target keberhasilan adalah 4 orang dari 32 orang siswa (12,5%). Setelah pemberian tindakan pada siklus I,
tingkat kemampuan pemecahan masalah matematika siswa adalah sedang dengan nilai rata-rata 68,22. Dimana siswa yang mencapai target keberhasilan adalah 21 orang dari 32 orang siswa (65,625%), dan kemampuan guru dalam mengelola
pembelajaran adalah 2,53 dengan kategori cukup. Selanjutnya setelah pelaksanaan tindakan siklus II, tingkat kemampuan pemecahan masalah matematika siswa
adalah tinggi dengan nilai rata-rata 80,82. Dimana siswa yang mencapai target keberhasilan adalah 28 orang dari 32 orang siswa (87,5%), dan kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran adalah 3,43 dengan kategori baik. Untuk nilai
setiap indikator pemecahan masalah yang diteliti, yaitu pada indikator memahami masalah nilai rata-rata pada siklus I 90,62 meningkat menjadi 95,83 pada siklus II,
pada indikator merencanakan penyelesaian masalah nilai rata-rata pada siklus I 70,13 meningkat menjadi 83,68 pada siklus II, pada indikator menyelesaikan masalah nilai rata-rata pada siklus I 60,06 meningkat menjadi 79,51 pada siklus II, dan pada indikator memeriksa kembali nilai rata-rata pada siklus I 55,20 meningkat menjadi 78,125 pada siklus II. Berdasarkan uraian diatas disimpulkan
bahwa model pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa di kelas VIII SMP Negeri 37 Medan T.A. 2019/2020.