PERBEDAAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA SMP SANTO YOSEPH MEDAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DAN KOOPERATIF BERBANTUAN GEOGEBRA

Penelitian ini di lakukan berdasarkan rendahnya kemampuan pemecahan masalah
matematis dan kemandirian belajar siswa. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis (1)
Apakah terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang diajar
melalui model pembelajaran kontekstual dengan siswa yang diajar melalui model
pembelajaran kooperatif berbantuan geogebra; (2) Apakah terdapat perbedaan
kemandirian belajar siswa yang diajar melalui model pembelajaran kontekstual dengan
siswa yang diajar melalui model pembelajaran kooperatif berbantuan geogebra;(3)
Apakah terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan kemampuan awal
matematika terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa; (4) Apakah
terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan kemampuan awal matematika
terhadap kemandirian belajar siswa.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu. Populasi pada penelitian ini
adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Swasta Santo Yoseph Medan. Kelas Eksperimen I
diberi perlakuan model pembelajaran kontekstual berbantuan geogebra dan kelas
eksperimen II diberi perlakuan model pembelajaran kooperatif berbantuan geogebra.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: (1) tes kemampuan pemecahan
masalah; (2) Angket kemandirian belajar siswa. Tes yang digunakan berbentuk uraian.
Angket yang digunakan telah dinyatakan valid dan reliabel.
Data dianalisis dengan uji ANAVA dua jalur. Sebelum digunakan uji ANAVA dua
jalur terlebih dahulu dilakukan uji homogenitas dan normalitas dalam penelitian ini
dengan taraf signifikasn 5%. Berdasarkan hasil analisis tersebut diperoleh hasil penelitian
yaitu: (1) terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang
diajar melalui model pembelajaran kontekstual berbantuan geogebra dengan siswa yang
diajar melalui melalui model pembelajaran kooperatif berbantuan geogebra; (2) terdapat
perbedaan kemandirian belajar siswa yang diajar melalui model pembelajaran kontekstual
berbantuan geogebra dengan siswa yang diajar melalui melalui model pembelajaran
kooperatif berbantuan geogebra; (3) terdapat interaksi antara pembelajaran dengan
kemampuan awal matematika siswa terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis
siswa, dan (4) terdapat interaksi antara pembelajaran dengan kemampuan awal
matematika siswa terhadap kemandirian belajar siswa.
Temuan penelitian merekomendasikan model pembelajaran kontekstual berbantuan
geogebra dijadikan salah satu model pembelajaran yang digunakan di sekolah terutama
untuk mencapai kompetensi kreatif, variatif dan inovatif. Saran kepada guru sebaiknya
penerapan model pembelajaran kontekstual berbantuan geogebra pada pembelajaran
matematika yang menekankan kemampuan pemecahan masalah matematis dan
kemandirian belajar siswa khususnya dalam mengajarkan materi sistem persamaan linear
dua variabel.