MAKNA SALIB KASIH SEBAGAI OBJEK WISATA RELIGI DI KECAMATAN SIATAS BARITA KABUPATEN TAPANULI UTARA

penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif yang membahas mengenai Makna Monumen Salib Kasih Sebagai Objek Wisata Religi di Kecamatan Siatas Barita Kabupaten Tapanuli Utara. Penelitian ini bertjuan untuk mengetahui kaitan pembangunan monumen Salib Kasih dengan tradisi mendirikan tugu pada masyarakat Batak Toba, untuk mengetahui makna dibalik pembangunan monumen Salib Kasih yang menjadi daya tarik para wisatawan, untuk mengetahui dampak pembangunan monumen Salib Kasih terhadap ekonomi, sosial budaya, lingkungan hidup, lapangan kerja, dan gaya hidup masyarakat Kabupaten Tapanuli Utara.
Data penelitian ini diperoleh dengan menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dan teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, mengadakan pengamatan secara langsung, melakukan wawancara dengan informan, dan yang paling utama berpatokan pada informasi yang diperoleh dari informan inti yaitu pendeta Gereja HKBP dan penatua Gereja HKBP dan GKPI, kemudian wawancara dengan masyarakat setempat dan para wisatawan baik yang beragama Kristen maupun non-Kristen. Penelitian ini merupakan penelitian jenis kualitatif dan teknik analisis data yang digunakan adalah merangkum hasil wawancara, penyajian data dan kemudian menarik kesimpulan sesuai dengan masalah penelitian yang telah ditetapkan.
Dari hasil penelitian ini maka dapat disimpulkan bahwa adanya makna Monumen Salib Kasih adalah sebagai simbol keberadaan agama Kristen di tanah Batak. Salib bagi orang Kristen adalah salah satu simbol yang bermakna perdamaian, pembenaran dan penebusan. Salib Kasih sebagai simbol penyelamatan orang Batak dari kegelapan menuju terang. Sebab bila dilihat dari sejarah orang Batak, perkembangan pengetahuan orang Batak dimulai sejak masuknya agama Kristen di tanah Batak. Objek wisata monumen Salib Kasih memiliki berbagai dampak terhadap lingkungan, ekonomi, lapangan kerja dan sosial budaya secara khusus bagi masyarakat setempat.