PELATIHAN MEMBUAT KERUPUK DARI LIMBAH KULIT ARI KEDELAI TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA PESERTA PELATIHAN DI KELURAHAN BANDAR SELAMAT KECAMATAN MEDAN TEMBUNG

Masalah dalam penelitian ini adalah: Masih banyak peserta pelatihan yang tidak memiliki keterampilan yang dapat dijadikan modal berwirausaha,Minat berwirausaha peserta pelatihan masih rendah karena masih mengharapkan memperoleh pekerjaan dari orang lain, Banyaknya ampas kulit ari kedelai yang terbuang yang ingin dijadikan pelatihan membuat kerupuk bagi pesesrta pelatihan. Penelitian ini bertujuan untuk: mengetahui seberapa besar pengaruh pelatihan membuat kerupuk dari limbah kulit ari kedelai terhadap minat berwirausaha peserta pelatihan di Kelurahan Bandar Selamat Kecamatan Medan Tembung.
Jenis penelitian menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Sample dalam penelirian ini adalah 36 orang peserta yang telah mengikuti pelatihan membuat kerupuk dari limbah kulit ari kedelai di Kelurahan Bandar Selamat. Alat pengumpulan data yang digunakan yaitu angket dan observasi. Dengan teknik analisis data menggunakan regresi linier sederhana dan uji t (untuk menguji hipotesis).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh pelatihan membuat kerupuk dari limbah kulit ari kedelai terhadap minat berwirausaha peserta pelatihan di Kelurahan Bandar Selamat Kecamatan Medan Tembung. Hal ini diketahui dengan menghitung persamaan regresi diperoleh rhitung sebesar 0,831 sedangkan rtabel sebesar 0,329, sehingga pelatihan membuat kerupuk dari limbah kulit ari kedelai memiliki pengaruh terhadap minat berwirausaha peserta pelatihan di Kelurahan Bandar Selamat Kecamatan Medan Tembung. Selanjutnya dalam perhitungan hipotesis diperoleh thitung>ttabel yaitu 8,709>1,690 dalam taraf ∝=0,05 dan dk= 36-2 = 34 diperoleh t_tabel= 1,690, sehingga t_hitung>t_(tabel )(8,709>1,690). Maka hipotesis dalam penelitian ini diterima, jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat “Pengaruh Pelatihan Membuat Kerupuk Dari Limbah Kulit Ari Kedelai Terhadap Minat Berwirausaha Peserta Pelatihan”.