Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Keberadaan Oning-oningen pada upacara perkawinan Batak Pakpak, Kegunaan Oning-oningen pada upacara Batak Pakpak, dan Bentuk penyajian Oning-oningen pada upacara perkawinan Batak Pakpak di Kecamatan Salak Kabupaten Pakpak Bharat. Penelitian berdasarkan landasan teoritis yang menjelaskan pengertian keberadaan, pengertian alat musik tradisional, teori instrumen musik, pengertian bentuk penyajian, organologi Oning-oningen, pengertian upacara perkawinan, dan teori musik. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2018 sampai April 2018 di Kecamatan Salak Kabupaten Pakpak Bharat. Metode penelitian yang digunakan adalah Kualitatif yang bersifat Deskriptif. Sampel dalam penelitian ini tokoh adat 1 orang, masyarakat 5 orang, pemain musik 5 orang, pihak yang melaksanakan upacara perkawinan 5 orang, pendukung upacara 2 orang, jadi jumlah keseluruhan sampel sebanyak 16 orang. Pengumpulan data ini dilakukan dengan metode observasi lapangan, wawancara, dokumentasi, dan studi keperpustakaan. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa keberadaan oning-oningen dahulunya sering dilakukan masyarakat Pakpak untuk melaksanakan upacara perkawinan namun sekarang pemakaian Oning-oningen sudah sangat jarang ditemukan. Oning-oningen merupakan salah satu ansambel musik Pakpak yang digunakan untuk berbagai upacara,salah satunya adalah upacara adat kerja mbaik (upacara perkawinan). Oning-oningen terdiri dari Genderang Sitelu-telu(membranophone), Gung Sada Rabaan(idiophone), Lobat(aerophone), Kalondang(xylophone), dan Kucapi(cordophone). Bentuk Penyajian Oning-oningen pada perkawinan Pakpak dimainkan pada saat pelaksanaan upacara perkawinan. Dan genderang yang dipakai adalah Genderang Menabi Page dan Genderang Nantampuk Emas