PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION TERHADAP HASIL BELAJAR TEKNIK INSTALASI LISTRIK PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KETENAGA LISTRIKAN SISWA KELAS XI SMK NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN T.A 2016/2017

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah hasil belajar pembelajaran dari siswa yang diajar dengan pembelajaran menggunakan media alat peraga lebih tinggi dari siswa yang diajar dengan pembelajaran menggunakan Strategi Pembelajaran Berbasis Laboratorium pada siswa kelas XI program keahlian Teknik Ketenagalistrikan SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas XI program keahlian Teknik Ketenaga listrikan SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan tahun ajaran 2016/2017. Populasi penelitian ini adalah peserta didik kelas XI program keahlian Teknik
Ketenagalistrikan SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan yang terdiri dari 2 kelas yang
berjumlah 60 orang dimana setiap kelas berjumlah 32 oorang dan 28 orang. Kelas yang digunakan sebagai sampel adalah kelas XI TITL dan kelas XI TITL 2 sebagai kelas control.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Teknik pengumpulan data dijaring dengan menggunakan test pilihan berganda. Untuk menguji normalitas data digunakan uji Liliefors pada taraf
kepercayaan (α) sebesar 0,05. Pada pembelajaran perhitungan uji normalitas pre test belajar siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran konvensional pada taraf signifikansi  = 5% dengan jumlah sampel (dk) = 32 diperoleh Ltabel =
0,1566 sedangkan Lo = 0,0993. Dengan demikian nyata bahwa Lo = 0,0993 < Ltabel = 0,1566, sehingga pengujian strategi pembelajaran konvensional berasal dari populasi yang berdistribusi normal, dan hasil perhitungan uji normalitas post test belajar siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran group investigation pada taraf signifikansi  = 5% dengan jumlah sampel (dk) = 28 diperoleh Ltabel =
0,1658 sedangkan Lo = 0,0800. Dengan demikian nyata bahwa Lo = 0,0800 < Ltabel = 0,1658, sehingga pengujian normalitas post test strategi pembelajaran group investigation berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Untuk menguji homogenitas antara pembelajaran menggunakan model pembelajaran konvensional dan group investigation diperoleh F hitung = 1,003 < F tabel = 1,876. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hasil pre test siswa pada kelas yang diajar dengan Model pembelajaran group investigation dan pada kelas yang diajar dengan strategi pembelajaran konvensional memiliki varians yang homogen.