PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA SMA

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penerapan pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research).Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X MIA-1 SMA N 1 Siempat Nempu T.A. 2017/2018 yang berjumlah 40 orang. Yang menjadi objek penelitian ini
adalah penerapan pembelajaran berbasis masalah untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa.
Sebelum tindakan dilakukan terlebih dahulu diberikan tes awal untuk mengetahui kemampuan awal pemecahan masalah matematika siswa. Dari hasil tes awal diperoleh 9
siswa (22,5%) yang mencapai ketuntasan belajar (nilainya ≥ 70) dan 31 siswa (77,5%) belum tuntas. Dari 40 siswa yang memperoleh nilai ≥ 90 dikategorikan sangat tinggi,
siswa yang memperoleh nilai 80-90 dikategorikan siswa dengan kemampuan tinggi, siswa yang memperoleh nilai antara 65-80 dikategorikan siswa dengan kemamuan sedang, siswa memperoleh nilai dari 55-65 dikategorikan siswa dengan kemampuan rendah dan siswa memperoleh nilai < 54 dikategorikan siswa dengan kemampuan sangat rendah.Berdasarkan data diatas, diperoleh bahwa kemampuan pemecahan masalah matematika siswa masih rendah. Setelah dilakukan tes kemampuan pemecahan masalah
matematika 1 (siklus I) persentase siswa yang melewati kriteria minimal kemampuan pemecahan masalah naik menjadi 52,5% dan pada tes kemampuan pemecahan masalah matematika II( siklus II) persentase siswa yang melewati kriteria minimal kemampuan pemecahan masalah menjadi 85%.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa penerapan pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas X MIA-1 SMA N 1 Siempat Nempu. Saran yang diajukan yaitu; 1) Berdasarkan hasil penerapan pembelajaran berbasis masalah di kelas, terjadi peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa oleh sebab itu disarankan pada guru agar menerapkan dan mengembangkan perangkat pembelajaran dan lembar aktivitas siswa berbasis masalah pada topik lain atau bidang studi lain yang relevan. 2) Penerapan pembelajaran berbasis masalah di kelas diperlukan waktu yang lebih banyak daripada
alokasi waktu yang telah ditetapkan sehinggga disarankan agar guru lebih bijaksana dalam mengelola waktu dan menyediakan asesmen otentik yang diharapkan diselesaikan