PERBEDAAN PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI DAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS ANTARA SISWA YANG DIBERI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN DISCOVERY LEARNING DI SMP SWASTA AL-HIKMAH MEDAN

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis (1) perbedaan peningkatan kemampuan komunikasi dan pemahaman konsep matematis antara siswa yang diberi model pembelajaran berbasis masalah dengan siswa yang diberi model discovery learning, (2) terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan kemampuan awal matematika (KAM) siswa terhadap peningkatan kemampuan komunikasi dan pemahaman konsep matematis siswa. Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Swasta Al-Hikmah. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII dengan mengambil sampel dua kelas. Instrumen yang digunakan terdiri dari tes komunikasi dan tes pemahaman konsep matematis siswa. Instrumen tersebut dinyatakan telah memenuhi syarat validitas isi serta koefisien reabilitas tinggi yaitu 0,789 dan 0,793 berturut-turut untuk kemampuan komunikasi dan pemahaman konsep matematis. Data dianalisis dengan uji ANAVA dua jalur. Sebelum digunakan uji ANAVA dua jalur terlebih dahulu dilakukan uji homogenitas dalam penelitian dan normalitas dalam penelitian ini dengan taraf signifikan 5%. Berdasarkan hasil analisis tersebut diperoleh hasil penelitian yaitu: (1) terdapat perbedaan peningkatan kemampuan komunikasi dan pemahaman konsep matematis antara siswa yang diberi model pembelajaran berbasis masalah dengan siswa yang diberi model discovery learning, (2) terdapat interaksi antara pembelajaran dengan kemampuan awal siswa terhadap peningkatan kemampuan komunikasi dan pemahaman konsep matematis siswa. Temuan penelitian merekomendasikan model pembelajaran berbasis masalah dijadikan salah satu model pembelajaran yang digunakan di sekolah terutama untuk mencapai kompetensi kreatif, variatif dan inovatif. Saran kepada guru adalah sebaiknya penerapan model pembelajaran berbasis masalah pada pembelajaran matematika yang menekankan kepada kemampuan komunikasi dan pemahaman konsep matematis siswa dapat dijadikan salah satu alternatif untuk menerapkan pembelajaran matematika yang menarik dan inovatif khususnya dalam mengajarkan materi sistem persamaan linier dua variabel