EVALUASI KELAS KEMAMPUAN LAHAN UNTUK ARAHAN KONSERVASI TANAH DI DESA KACINAMBUN KECAMATAN TIGAPANAH

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Sebaran kelas kemampuan lahan Desa Kacinambun. (2) Kesesuaian bentuk penggunaan lahan dengan kelas kemampuan lahan Desa Kacinambun (3) dan untuk mengetahui arahan konservasi tanah yang sesuai diterapkan di Desa Kacinambun. Penelitian ini dilakukan pada tahun 2018 di Desa Kacinambun Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh satuan lahan pada Desa Kacinambun Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo dengan sampel 10 satuan lahan yang diambil dengan teknik proposive sampling. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah teknik pengukuran, teknik observasi dan teknik studi dokumentasi. Parameter yang diukur dalam penelitian ini yaitu iklim, kedalaman efektif tanah, tekstur tanah, permeabilitas tanah, drainase, kemiringan lereng, kepekaan erosi, kerusakan erosi, bahaya banjir, batuan permukaan, dan salinitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Kelas kemampuan lahan di Desa Kacinambun terdiri dari 3 (Tiga ) kelas kemampuan lahan yaitu: kelas kemampuan lahan II dengan luas 684,08 Ha tersebar di bagian Barat Laut dan Tenggara, sebagian kecil berada di wilayah Barat Desa Kacinambun, kelas kemampuan lahan III dengan luas 879,44 Ha tersebar di bagian tengah dan bagian Selatan sebagian kecil berada di wilayah Timur Desa Kacinambun, dan kelas kemampuan lahan VIII dengan luas 225,12 Ha tersebar di bagian tengah dan di wilayah Barat Desa Kacinambun. (2) Kesesuaian bentuk penggunaan lahan dengan kelas kemampuan lahan Desa Kacinambun dapat dikatakan sesuai. Terdapat 9 (Sembilan) satuan lahan dengan bentuk penggunaan lahan yang sesuai dengan kelas kemampuan lahannya dan 1 (Satu) satuan lahan yang dengan bentuk penggunaan lahan yang tidak sesuai dengan kelas kemampuan lahannya. (3) Sesuai dengan bentuk penggunaan lahan pada kelas kemampuan lahannya, Arahan konservasi tanah yang sesuai di lakukan di Desa Kacinambun dilakukan pada pertanian musiman yaitu secara mekanik dengan melakukan penggunaan mulsa untuk melindungi tanah dari perusak butir-butir hujan atau membuat pola tanam yang memotong arah kontur. Secara vegetatif dilakukan pergiliran tanaman, melakukan pemupukan secara organik. Untuk pertanian tahunan secara vegetatif sebaiknya dibuat tumbuhan penutup permukaan tanah atau melakukan pola tanam tumpang sari, melakukan pemupukan secara organik, menghindari penggunaan herbisida secara rutin dan memanfaatkan sisa-sisa tanaman/tumbuhan sebagai pupuk hijau