ANALISIS PRODUK KERAJINAN LAMPU HIAS DARI BATOK KELAPA PADA PERAJIN WAK JEK ART (WJA) DI MEDAN DITINJAU DARI BENTUK

Dalam Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui bentuk lampu hias yang sudah memenuhi kriteria sebagai lampu yang fungsional untuk penerangan. Untuk mengetahui bentuk lampu hias yang sudah memenuhi kriteria sebagai elemen interior yang artistik. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan Teori Sugiyono (2011:117) mengatakan: populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Penelitian ini dilakukan di Jalan Alumunium 1. No 129 A Medan, yaitu di rumah WJ Art sebagai tempat melakukan proses kreativitas berkesenian berdasarkan bentuk. Serta sampel lampu hias dalam penelitian ini berjumlah enam ( 6 ) bentuk yaitu bentuk sederhana yang menyerupai leher angsa, bentuk menyerupai bunga mawar, bentuk menyerupai bunga matahari, bentuk menyerupai dengan penggabungan 2 bunga mawar, bentuk menyerupai lampu gantung serta bentuk dengan penggabungan dengan menggunakan bahan lainnya. dan dari semua sampel diambil secara keseluruhan karena jumlah populasi yang sedikit. Teknik penentuan sampel ini disebut sampling jenuh yaitu bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Sehingga data yang diperoleh lebih representatif dengan melakukan proses penelitian yang kompeten dibidangnya.
Hasil penelitian bentuk batok kelapa yang ada pada kerajinan WJ Art ditinjau dari dari bentuk adalah bentuk lampu hias yang terdapat dari keseluruhan adalah lampu hias duduk. Dalam penelitian, peneliti meneliti berdasarkan 4 aspek yaitu aspek kekuatan, aspek ukuran, aspek keindahan , dan aspek kesesuaian. serta dari ke 6 sampel penelitian, peneliti menemukan bahwa dari keseluruhan hasil penelitian nya berkategorikan B ( 80-89 ) dengan rata-rata dari semua hasil penelitian berjumlah 85.
Di dalam penelitian ini, peneliti juga menemukan bahwa lampu hias yang ada pada kerajinan WJ Art juga mempunyai kelemahan yang dimana pada lampu hias pertama terdapat kelemahan pada tiang lampu yang dimana pada saat bautnya di putar yang ditempelkan pada pondasi terlalu kecil dan harus diganti, dan pada lampu hias kelima terdapat kesulitan untuk menempelkan batok kelapa kebongkahan kayu, sehingga di butuhkan teknik dan cara yang tepat.