PEMBERDAYAAN REMAJA MELALUI PELATIHAN PENGOLAHAN LIMBAH PLASTIK DI DESA MANGGA DUA KECAMATAN TANJUNG BERINGAN KABUPATEN SEWRDANG BERDAGAI

Masalah dalam penelitian ini adalah (1) banyak limbah plastik yang belum dimanfaatkan masyarakat khususnya para remaja, (2) kurangnya kesadaran dan partisipasi remaja untuk mengelolah limbah plastik, (3) kurangnya pengetahuan remaja dalam mengelolah limbah plastik, (4) remaja belum pernah mengikuti pelatihan keterampilan, (5) kurangnya keikutsertaan remaja dalam pelatihan untuk meningkatkan keberdayaan remaja. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pemberdayaan remaja melalui pelatihan pengolahan limbah plastik di Desa Mangga Dua, Kecamatan Tanjung Beringin, Kabupaten Serdang Bedagai.
“Secara konseptual pemberdayaan atau empowerment berasal dari kata “power” artinya kekuasaan atau keberdayaan” Suharto (2009:56) “Pemberdayaan menunjuk pada kemampuan orang, khususnya kelompok rentan dan lemah sehingga mereka memiliki kekuatan atau kemampuan” Suharto (2009:99) “Pemberdayaan adalah upaya menyediakan sumber daya, peluang, pengetahuan dan keterampilan bagi masyarakat untuk meningkatkan kapasitas mereka, menentukan masa depan, mengambil bagian dan mempengaruhi kehidupan masyarakat. Dari beberapa pendapat di atas dapat diartikan bahwa pemberdayaan adalah upaya untuk membangkitkan potensi seseorang, kelompok atau masyarakat/remaja agar dapat mandiri untuk meningkatkan taraf hidup yang lebih baik dalam kehidupan ekonomi, pendidikan, pengelolaan lingkungan serta mampu berperan aktif dalam kehidupan masyarakat.
Metode dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah remaja di Desa Mangga Dua yang berjumlah 30 orang remaja. Sampel dalam penelitiaan ini diambil seluruhnya dari jumlah populasi yang berjumlah 30 orang remaja di Desa Mangga Dua Kecamatan Tanjung Beringin Kabupaten Serdang Bedagai. Teknik pengumpulan data menggunakan penyebaran angket dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif persentase dengan menyajikan data-data yang telah dikumpulkan melalui kuesioner.
Berdasarkan hasil analisis data di atas diperoleh nilai (68,4 %) termasuk dalam kategori “baik” dengan nilai tertinggi 75 dan nilai terendah 58. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pemberdayaan remaja melalui pelatihan pengolahan limbah plastik telah menjadikan remaja perduli terhadap lingkungan, meningkatkan pengetahuan dan keterampilan remaja dalam mengolah limbah plastik menjadi barang-barang berguna dan memiliki nilai ekonomis.