MAKNA MENYIRIH (MAN BELO) PADA PEREMPUAN KARO DI DESA SEBERAYA KECAMATAN TIGAPANAH KABUPATEN KARO

Penelitian ini bertujuan (1) Untuk mengetahui makna menyirih (Man Belo) bagi perempuan Karo khususnya yang berusia 15-25 tahun (2) Untuk mengetahui alasan perempuan Karo melakukan kegiatan menyirih (Man Belo) di Desa Seberaya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Untuk mengumpulkan data peneliti melakukan observasi, wawancara, dan analisis data. Observasi dilakukan dimana peneliti melakukan pengamatan langsung ke lapangan mengenai makna menyirih (man belo) pada perempuan Karo di Desa Seberaya. Selanjutnya untuk memperdalam hasil penelitian penulis melakukan wawancara dengan informan yang sudah ditentukan dan informan yang muncul dilapangan yang melakukan kegiatan menyirih dan selanjutnya menganalisis data yang diperoleh. Penulis juga menggunakan dokumentasi untuk menguatkan informasi yang telah diperoleh. Hasil penelitian ini adalah bahwa perempuan Karo usia 15-25 tahun di Desa Seberaya menggunakan sirih sebagai alat untuk bergaul dengan perempuan Karo lainnya dan ada yang sudah menjadikan sirih sebagai kebutuhan pokoknya dan menganggap sirih sebagai penawar rasa lelah saat bekerja.