PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATEMATIKA BERBASIS BUDAYA MANDAILING MENGGUNAKAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DAN SIKAP SISWA TERHADAP MATEMATIKA DI SMA NEGERI 1 SOSA

Penelitian bertujuan untuk: (1) mengetahui validitas, kepraktisan dan efektivitas bahan ajar yang dikembangkan, (2) mengetahui bagaimana peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa, dan (3) bagaimana sikap siswa
terhadap matematika setelah mengikuti pembelajaran menggunakan bahan ajar yang dikembangkan. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan. Model pengembangan yang digunakan adalah model 4-D yang terdiri dari empat tahap
yaitu pendefinisian, perancangan, pengembangan dan penyebaran. Hasil tahap pendefinisian digunakan untuk merancang bahan ajar, selanjutnya draf hasil rancangan divalidasi dan diuji coba ke lapangan untuk melihat kepraktisan dan keefektifannya. Bahan ajar yang valid, praktis dan efektif disebarkan ke forum MGMP untuk digunakan saat mempelajari materi Program Linear. Uji coba
dilakukan pada siswa kelas XI SMA Negeri 1 SOSA. Uji coba 1 di kelas XI MIA-1 dan uji coba 2 di kelas XI MIA-2. Dari hasil pengembangan ini diperoleh bahwa: (1) bahan ajar yang dikembangkan valid dengan rata-rata total validitas
buku guru = 4,61; buku siswa = 4,59; RPP = 4,59, LKS = 4,58, berada pada kategori baik, (2) bahan ajar praktis, dilihat melalui pendapat para ahli bahan ajar,
angket respon siswa dan angket respon guru, rata-rata respon siswa = 3,08; berada pada kategori baik, rata-rata respon guru = 3,79 berada pada kategori “sangat
baik”, serta waktu pembelajaran yang digunakan sama dengan pembelajaran biasa. (3) bahan ajar yang dikembangkan efektif, dilihat dari ketuntasan belajar yang dilihat melalui ketuntasan klasikal kemampuan komunikasi matematis
adalah 90,41% siswa yang mengikuti pembelajaran mampu mencapai skor >2,67;respon siswa yang positif, waktu aktivitas siswa dalam pembelajaran ideal, ratarata
keterlaksanaan bahan ajar sebesar 4,39 berada pada kategori “sangat baik”;dan waktu pembelajaran (4) rata-rata skor angket sikap siswa sebesar 3,00 berada
pada kategori “sikap positif” (5) peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa menggunakan bahan ajar yang dikembangkan = 0,82 atau kategori “Tinggi” dan indikator kemampuan komunikasi matematis paling meningkat adalah
indikator kemampuan membuat gambar yakni 0,92.