PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATERI KELIPATAN PERSEKUTUAN TERKECIL DAN FAKTOR PERSEKUTUAN TERBESA DENGAN PROBLEM POSING PADA SISWA KELAS V SDN NO.064034 MEDAN

Masalah dalam penelitian ini adalah rendahnya pemahaman siswa terhadap materi KPK dan FPB, kurangnya aktivitas siswa dalam menyelesaikan soal cerita, dan guru jarang menggunakan pendekatan problem posing dalam pembelajaran. Penelitian ini memilih menerapkan pembelajaran problem posing untuk memperbaiki pemahaman siswa dalam materi KPK dan FPB di kelas V SDN No 064034 Medan. Tujuan penelitian untuk mengetahui: (1) peningkatan proses pembelajaran yang dilakukan guru dengan menerapkan pendekatan problem posing, (2) peningkatan aktivitas siswa dalam pembelajaran, dan (3) peningkatan hasil belajar siswa.Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Jenis penelitian adalah penelitian tindakan kelas model Kemmis sebanyak 2 siklus. Tindakan pada siklus I adalah pembelajaran problem posing yang dilakukan secara kelompok, sedangkan pada siklus H pembelajaran problem posing secara berpasangan. Langkah-langkah yang dilakukan adalah perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.Teknik pengumpulan data melalui pengamatan terhadap aktivitas guru, aktivitas siswa, tes hasil belajar, angket respon siswa, dan wawancara. Analisis data menggunakan analisis kuantitatif dan deskriptif kualitatif dengan menentukan persentase skor rata-rata aktivitas guru, skor rata-rata aktivitas siswa, dan ketuntasan hasil belajar siswa, kemudian menentukan kriteria keberhasilannya.Berdasarkan analisis data diperoleh kesimpulan: (1) proses pembelajaran yang dilakukan guru dengan menerapkan pendekatan problem posing sangat baik dan terjadi peningkatan sebesar 16,67%, (2) aktivitas siswa dalam pembelajaran sangat baik dan terjadi peningkatan sebesar 17,43%, dan (3) tercapai ketuntasan hash belajar siswa dan meningkat sebesar 37,50%. Disarankan kepada: (1) guru agar mempertimbangkan penerapan pendekatan problem posing dalam rangka peningkatan kualitas pembelajaran matematika, (2) siswa agar dapat meningkatkan aktivitas dan hash belajar, dan (3) sekolah agar mendukung inovasi pembelajaran guna perbaikan pembelajaran dalam rangka meningkatkan kualitas sekolah.